
SERAYUNEWS- Perburuan calon Pelatih Baru Timnas Indonesia semakin mengerucut. Komite Eksekutif (Exco) PSSI dikabarkan telah menyaring dua kandidat utama yang akan menjalani proses wawancara lanjutan.
Anggota Exco PSSI sekaligus Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji, memastikan bahwa pemilihan kini memasuki tahap final. Meski begitu, ia masih merahasiakan identitas dua kandidat tersebut.
Kepada media, Sumardji menyebutkan, pihaknya akan memilih dua pelatih terlebih dahulu untuk dibahas lebih detail. Dia meminta publik menunggu siapa namanya, karena pihaknya mencari yang terbaik.
Sebelumnya, PSSI telah mengutus Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers, bersama dua anggota Exco, Endri Erawan dan Muhammad, untuk menjalankan sesi wawancara dengan beberapa calon pelatih.
Menurut Sumardji, semua kandidat telah melewati sesi wawancara awal, dan hasilnya akan menjadi dasar pemeringkatan.
Nantinya, akan ada ranking dari satu sampai lima, siapa yang terbaik. Setelah mereka kembali ke Indonesia, Exco PSSI akan mengadakan rapat untuk menentukan pilihan.
Sejumlah nama sebelumnya santer dikaitkan dengan Timnas Indonesia, antara lain:
⦁ Jesus Casas
⦁ Heimir Hallgrimsson
⦁ Giovanni Van Bronckhorst
⦁ John Herdman
Namun kini, rumor mengarah kuat kepada dua nama besar: Giovanni Van Bronckhorst dan John Herdman.
Spekulasi menguat setelah media besar seperti Sky Sports, Daily Mail, hingga Voetbalzone melaporkan bahwa PSSI semakin dekat dengan Van Bronckhorst atau Herdman.
Keduanya disebut sebagai kandidat paling siap menukangi skuad Garuda. Kedua pelatih ini mempunyai latar belakang berbeda, namun sama-sama memiliki daya tarik kuat:
⦁ Van Bronckhorst jago trofi, pengalaman klub elite Eropa
⦁ Herdman ahli membangun tim nasional, sukses bawa Kanada ke Piala Dunia
Berikut analisis lengkap perjalanan karier masing-masing kandidat.
1. Giovanni Van Bronckhorst: Kolektor Trofi dengan Filosofi Modern
Mantan pemain Barcelona dan Arsenal itu kini dikenal sebagai pelatih yang sukses meraih banyak gelar.
Sepanjang karier sebagai pelatih, ia sudah mengumpulkan 7 trofi dari empat klub berbeda:
⦁ Feyenoord Rotterdam – Juara Eredivisie, Piala KNVB, Piala Super Belanda
⦁ Rangers FC – Juara Piala Skotlandia
⦁ Besiktas – Juara Piala Super Turki (2024/2025)
⦁ Bagian staf Liverpool saat meraih trofi Liga Inggris bersama Arne Slot
Gio identik dengan taktik 4-3-3 dan 4-2-3-1, memaksimalkan sayap cepat serta pressing tinggi. Gaya ini mirip dengan pola Timnas Indonesia era Shin Tae-yong.
⦁ Sering menghadapi inkonsistensi performa
⦁ Rentan mengalami tren negatif yang berujung pada pemecatan
⦁ Belum punya pengalaman melatih tim nasional
2. John Herdman: Spesialis Tim Nasional dengan Sentuhan Modern
Berbeda dari Gio, Herdman tumbuh sebagai pelatih yang ahli membangun fondasi tim nasional.
Ia memulai karier di sepak bola wanita Selandia Baru, lalu menangani Kanada (wanita) sebelum mencatat sejarah besar di tim putra.
⦁ Sukses membawa Kanada lolos ke Piala Dunia 2022, pertama kali setelah 36 tahun
⦁ Rekor manis bersama Kanada: 36 kemenangan, 7 imbang, 15 kalah
Herdman memakai struktur dasar 3-4-3 yang dapat berubah menjadi 4-4-2 atau 4-2-3-1. Transisinya dikenal cepat dan efisien.
⦁ Catatan kurang memuaskan saat menangani Toronto FC
⦁ 46 laga – 17 menang, 4 imbang, 25 kalah
⦁ Tidak pernah meraih trofi besar
⦁ Minim pengalaman melatih klub elite
PSSI kini dihadapkan pada dua profil pelatih dengan karakter bertolak belakang:
⦁ Van Bronckhorst – Spesialis trofi, pengalaman besar di level klub
⦁ Herdman – Ahli membangun tim nasional, sukses di turnamen internasional
Keduanya menawarkan keuntungan berbeda, dan keputusan PSSI dalam waktu dekat akan menentukan arah baru Timnas Indonesia.
Proses pemilihan final masih berlangsung, dan publik kini menanti siapa yang akan menjadi arsitek baru skuad Garuda.