SERAYUNEWS – Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono dan Wakil Bupati Banyumas Dwi Asih Lintarti, baru saja menyelesaikan retret kepemimpinan di Magelang.
Sepulangnya, mereka langsung menggelar tasyakuran bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pendopo Si Panji Purwokerto, Sabtu (1/3/2024).
Menanggapi dinamika politik yang berkembang selama retret, Sadewo Tri Lastiono menegaskan, tidak ada pelarangan atau pemboikotan acara tersebut.
“Itu dinamika politik. Ada surat dari Ibu (Megawati, red), tapi itu bukan larangan atau boikot, hanya penundaan. Selama di sana, saya tetap berkomunikasi dengan teman-teman dari PDIP yang belum masuk (retret, red). Juga dengan Depdagri dan staf Pak Tito. Bahan materi juga kita pelajari bersama, hari Minggu kita masuk. Sebenarnya tidak ada masalah, hanya pemberitaannya saja yang berlebihan,” ujarnya kepada wartawan.
Dalam retret tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa dia tidak akan membeda-bedakan kepala daerah berdasarkan dukungan politik di Pilkada.
“Tetap saja beliau sebagai gubernurnya orang Jawa Tengah, dan menjanjikan akan berkeliling ke 35 kabupaten,” kata Sadewo.
Retret tersebut juga membahas aspek penting dalam pemerintahan, salah satunya pengelolaan keuangan daerah.
Para pemateri dari Jaksa Agung, Kapolri, BPK, dan KPK menekankan pentingnya kehati-hatian dalam penggunaan anggaran agar tidak terjerat kasus hukum.
“Apabila ada keraguan, kepala daerah bisa meminta pendampingan. Selama saya menjadi wakil bupati, pendampingan ini sudah saya lakukan. Saya bahkan berhasil mengembalikan 217 hektar tanah milik Pemda melalui proses diskusi dengan kejaksaan,” ungkapnya.
Ke depan, Sadewo Tri Lastiono menargetkan pengembalian aset Kebondalem ke Pemerintah Kabupaten Banyumas.
“Target saya, Kebondalem yang sudah mangkrak sekian lama harus segera kembali ke Pemkab Banyumas,” tegasnya.