SERAYUNEWS- Sebuah video menyentuh hati publik dan viral, memperlihatkan seorang siswi SD dari Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Mereka berjalan menyusuri jalan berlumpur dengan sepatu di tangan. Dalam video tersebut, ia menyampaikan permohonan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar memperhatikan kondisi jalan yang sudah 15 tahun tidak diperbaiki.
“Pak Dedi Mulyadi, kami mengikuti perintahmu. Setiap berangkat sekolah kami selalu berjalan kaki. Ini jalan satu-satunya yang kami punya. Sudah 15 tahun tidak dibantu oleh pemerintah,” ucapnya lirih dalam video yang viral tersebut.
Video tersebut dengan cepat menyebar luas di berbagai platform media sosial belakangan ini. Bahkan, Gubernur Dedi Mulyadi ikut mengunggah video viral tersebut dan mengaku siap untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menanggapi video tersebut, ribuan komentar mengalir, mayoritas berisi keprihatinan dan desakan kepada pemerintah daerah maupun provinsi untuk segera memperbaiki jalan yang menjadi satu-satunya akses pendidikan anak-anak desa tersebut.
Banyak dari mereka merasa tersentuh oleh ketulusan dan kepolosan sang bocah. Bahkan dalam video yang dibagikan ulang Gubernur Dedi Mulyadi tampak menahan tangis dengan kondisi kesulitan warganya tersebut.
Kabarnya, jalan yang dimaksud merupakan satu-satunya rute yang menghubungkan pemukiman warga ke sekolah dasar setempat.
Jalan tersebut rusak parah, berlumpur, dan sulit dilalui, terutama saat musim hujan. Demi menjaga kebersihan dan kenyamanan, para siswa terpaksa melepas sepatu dan berjalan kaki sejauh beberapa kilometer.
Menanggapi jeritan tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya memberikan respons melalui akun Instagram resminya pada Selasa (13/5/2025). Dalam unggahan video tersebut, ia menuliskan:
“Siap nak, segera dilaksanakan.”
Pernyataan itu menjadi penegasan bahwa pemerintah provinsi akan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki akses jalan yang sudah puluhan tahun dikeluhkan warga.
Dedi Mulyadi juga telah melakukan komunikasi dengan Bupati Indramayu. Informasi yang didapat, lokasi tersebut memang merupakan daerah terjangan banjir rob. Sehingga rumah penduduk kedepan akan dilakukan relokasi.
Bupati Indramayu juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 Miliar untuk relokasi warga korban banjir rob di daerah tersebut. Nantinya Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan membangunkan bangunan rumahnya.
Tidak berhenti di janji, Gubernur Dedi Mulyadi juga menyatakan akan turun langsung ke lokasi. Dia mengunjungi Indramayu pada Rabu, 14 Mei 2025, untuk meninjau kondisi jalan di Desa Eretan Wetan sekaligus bertemu dengan warga setempat.
Video sederhana ini telah menggerakkan empati publik dan pemerintah. Diharapkan, langkah cepat dari Gubernur Jawa Barat ini menjadi awal dari perhatian lebih serius terhadap infrastruktur pedesaan, khususnya akses pendidikan.
Jeritan polos sang bocah telah membuka mata kita semua: bahwa di balik pembangunan kota, masih ada anak-anak yang bertarung dengan lumpur demi mengejar ilmu.