SERAYUNEWS – Media sosial, terutama TikTok, kembali menghadirkan fenomena yang mengundang tawa sekaligus rasa heran. Pasalnya, viral komunitas susah BAB.
Sebagai informasi, baru-baru ini, sebuah video yang menampilkan obrolan ringan sekelompok orang mendadak viral.
Mereka menyebut diri sebagai bagian dari “komunitas susah BAB”, sebuah kelompok yang katanya terbentuk karena kesamaan pengalaman: sulit buang air besar.
Dalam video itu, terdengar pengakuan yang cukup ekstrem. Seseorang mengatakan, “Gua udah hampir dua minggu lebih sih nggak BAB.”
Pernyataan itu langsung disambung oleh yang lain,“Jadi, dua minggu tiga hari lah. Kita baru buat dan udah ada yang ngeluh ga bisa pup 2 minggu bahkan ada yang sebulan.”
Tak berhenti di situ, ada pula anggota lain yang membuat pengakuan lebih mengejutkan: “Nah, mas yang ini dia ga pup udah sebulan, bingung gimana caranya udah dicoba semua.”
Obrolan ini tentu membuat warganet bertanya-tanya, apakah ada orang yang benar-benar bisa bertahan sampai sebulan tanpa buang air besar?
Meski terasa dilebih-lebihkan, susah buang air besar atau konstipasi memang masalah nyata yang dialami banyak orang.
Menurut ahli kesehatan, konstipasi bisa ditandai dengan frekuensi BAB kurang dari tiga kali seminggu, disertai rasa sakit atau sulit.
Penyebabnya sangat beragam, mulai dari kurang asupan serat, dehidrasi, stres, hingga kurang gerak.
Kasus ekstrem sampai tidak BAB sebulan penuh memang jarang, dan biasanya memerlukan penanganan medis segera.
Cara paling aman untuk mengatasi susah BAB sebenarnya sederhana:
Penggunaan produk tertentu bisa membantu, tetapi tetap sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis agar lebih aman.
Menariknya, para anggota komunitas itu tidak hanya berhenti pada cerita penderitaan.
Salah satu dari mereka bahkan membagikan cara yang terdengar nyeleneh: “Tapi ya cara yang gua pakai sebelumnya tuh gua pakaiin sabun gitu loh biar licin.”
Ucapan ini sontak membuat banyak penonton geleng-geleng kepala. Selain terdengar tidak lazim, cara tersebut jelas berisiko bagi kesehatan.
Namun yang paling mencolok justru datang di bagian akhir video.
Tiba-tiba, muncul seorang anggota yang menenangkan teman-temannya dengan mengatakan, “Tenang bro, di sini pasti dari semua yang dialamin pasti ada yang ngasih solusinya. Eh iya sebelum makan langsung pada dikasih solusi pup lancar. Btw ini buat diet bisa juga, biar diet lu ga bikin sengsara. Affordable juga harganya. Tapi kalau gue sih diet sih.”
Dari sini, kecurigaan netizen pun menguat: komunitas ini mungkin bukan benar-benar wadah curhat, melainkan strategi promosi sebuah produk pelancar BAB yang dibungkus dengan gaya santai.
Fenomena “komunitas susah BAB” memicu perdebatan. Ada yang menganggapnya murni konten komedi, ada pula yang menilai ini hanyalah iklan terselubung.
Pola seperti ini memang kerap muncul di TikTok: cerita sehari-hari disusun sedemikian rupa, lalu berakhir dengan penawaran produk.
Dari sudut pandang pemasaran, strategi ini efektif karena membuat penonton merasa relate dulu, baru kemudian dikenalkan pada “solusi”.
Tapi dari sisi audiens, cara ini bisa terasa menipu karena dibungkus seolah testimoni nyata.
Bagi Anda, fenomena ini bisa jadi pengingat bahwa tidak semua yang viral di media sosial benar-benar sesuai kenyataan.
Saat menemukan komunitas atau konten dengan klaim ekstrem, penting untuk tetap kritis.
Jika mengalami susah BAB, langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah memperbaiki pola makan dan gaya hidup.
Bila kondisi tidak membaik atau terasa berat, konsultasi ke dokter jauh lebih aman ketimbang mencoba solusi instan yang muncul di TikTok.***