SERAYUNEWS – Belakangan ini, sebuah video di TikTok menjadi viral karena berisi tuduhan kepada salah satu mahasiswa yang diduga anak rektor dari perguruan tinggi di Purwokerto yang dianggap mengejar wisuda melalui ‘Jalur Express’.
Adapun beredarnya video tersebut telah mengundang perhatian banyak pengguna media sosial, khususnya di TikTok.
Video yang diunggah oleh akun TikTok atas nama @polcation.id ini menjelaskan bahwa mahasiswa yang diduga sebagai anak rektor tersebut dianggap mengejar wisuda di universitas yang berbeda dari tempat ayahnya memimpin.
“Privilage anak rektor, karpet merah wisuda Jalur Express,” demikian keterangan dalam slide awal video.
Menurut video, ketentuan batas akhir pendaftaran ujian awalnya berakhir tanggal 5 Juli 2024 lalu pada tanggal 22 Juli 2024 muncul surat edaran pembukaan kembali pendaftaran ujian. Hal ini dinilai mendadak diubah demi memenuhi kebutuhan mahasiswa tersebut.
“Mendadak dirubah secara spesial untuk salah seorang anak rektor kampus sebelah agar bisa mengejar wisuda terdekat,” demikian keterangan dalam video tersebut.
“Waktu ujian mendadak dibuka sesuai kebutuhan ybs setelah ayah dari ybs (rektor salah satu kampus) menemui oknum pihak kampus,” lanjutnya.
Mahasiswa tersebut dikatakan mengikuti ujian dengan ‘Jalur Express’. Kronologi yang disebutkan adalah sebagai berikut:
“Ybs diketahui melakukan ujian dengan Jalur Express. 22 Juli dibuka, 23 Ujian Komprehensif, 24 Semhas/Munaqosah,” tulis dalam video.
Setelahnya, menurut video, mahasiswa tersebut disebutkan langsung terdaftar sebagai calon wisudawan, sedangkan mahasiswa lain umumnya tidak bisa karena sudah melewati batas yudisium.
“Setelahnya ybs langsung terdaftar sbg calon wisudawan, padahal mahasiswa pd umumnya pasti tdk bisa karna sdh melewati batas yudisium,” lanjutnya.
Berdasarkan informasi dalam video, orang tua mahasiswa tersebut diduga menemui Wakil Dekan 1 yang juga sebagai ketua penguji sekaligus penandatangan pengesahan.
“Berdasarkan informasi, orang tua ybs menemui Wakil Dekan 1 yang mana juga sebagai ketua penguji sekaligus penandatangan pengesahan, padahal biasanya yang tanda tangan itu dekan bukan wadek,” tulis di video.
Penunggah video tersebut juga mengklaim bahwa teman seangkatan mencoba mengonfirmasi hal ini ke admin fakultas, dan salah satu jawaban yang diterima yakni ‘Jalur Rektor’.
“Sudah itu, jalur rektor,” tulis sebuah tangkapan layar percakapan WhatsApp pada bagian akhir video.
Video tersebut kini telah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Hingga saat ini, video ini telah disukai oleh lebih dari 8 ribu pengguna TikTok.
Videot tersebut juga menimbulkan ratusan komentar serta ditonton lebih dari 192 ribu kali.
Hingga artikel ini diterbitkan, pihak universitas terkait belum memberikan tanggapan resmi mengenai tuduhan tersebut.
Juga, belum ada komentar dari sosok rektor yang dicantumkan dalam video tersebut.***