SERAYUNEWS- Sebuah kejadian tak biasa terjadi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Seorang pengunjung merekam momen ketika speaker umum di area tersebut, yang biasanya memutar musik atau pengumuman, tiba-tiba mengeluarkan suara aneh yang mengganggu.
Kejadian itu sontak mengundang perhatian para pengunjung yang tengah berolahraga maupun melintas.
Rekaman insiden tersebut tersebar luas di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari warganet.
Banyak yang merasa terkejut hingga terganggu karena konten audio tersebut tidak layak untuk kita perdengarkan di ruang publik sekelas GBK, yang kita kenal sebagai ikon olahraga dan rekreasi di ibu kota.
Menanggapi viralnya rekaman tersebut, pihak pengelola melalui akun resmi Instagram @love_gbk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Mereka langsung menggelar evaluasi internal untuk menelusuri penyebab munculnya suara tidak pantas melalui sistem pengeras suara publik.
Berdasarkan hasil evaluasi, penyebab insiden ini adanya kelalaian petugas pemutar audio. Petugas tersebut menyiapkan playlist dari salah satu platform musik digital berbayar yang menyediakan lagu-lagu bebas hak cipta (no copyright).
Namun, karena tidak ada penyaringan konten secara menyeluruh, sistem secara otomatis memutar lagu dari sumber acak (random) setelah playlist utama selesai.
Akibatnya, konten audio yang tidak sesuai dengan norma ruang publik pun terdengar di area terbuka GBK dan terekam oleh pengunjung.
Pusat Pengelola Kompleks GBK (PPKGBK) langsung mengambil serangkaian tindakan tegas dan cepat untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Langkah-langkah tersebut antara lain:
1. Teguran dan Evaluasi Personel
Petugas yang bertanggung jawab langsung mendapat teguran keras dan saat ini sedang menjalani evaluasi kinerja.
2. Penyaringan dan Kurasi Ulang Playlist Audio
Seluruh playlist audio yang mereka gunakan telah direview kembali. Ke depan, hanya playlist resmi yang sudah mereka kurasi dengan ketat yang boleh digunakan di area publik GBK.
3. Penguatan Sistem dan Prosedur Pemutaran Audio
Akses sistem pemutaran kini dibatasi hanya untuk personel terverifikasi dan terlatih. Audio diputar menggunakan media offline yang tersimpan secara lokal di desktop, bukan dari layanan streaming online yang bersifat acak.
Prosedur pengawasan konten telah diperbarui. PPKGBK juga memperkuat pelatihan teknis dan kedisiplinan bagi semua petugas yang terlibat dalam operasional audio.
Pihak GBK menegaskan bahwa mereka memahami sepenuhnya pentingnya menjaga kenyamanan, kesopanan, dan etika di ruang publik yang sering dikunjungi oleh masyarakat luas, termasuk anak-anak dan keluarga.
“Kami menyesalkan kejadian ini dan berkomitmen penuh untuk meningkatkan pengawasan serta kualitas pelayanan di kawasan GBK,” ujar manajemen dalam pernyataan resminya.
PPKGBK juga menegaskan bahwa mereka selalu menjunjung tinggi standar profesionalisme dalam setiap aspek operasional, terutama dalam pengelolaan fasilitas publik seperti audio lingkungan.
Sebagai penutup, pihak pengelola GBK menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas kepercayaan dan dukungan yang terus diberikan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat dan akan terus berupaya menjaga GBK sebagai ruang publik yang aman dan nyaman bagi semua.”