SERAYUNEWS-Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektoral, dalam mewujudkan program pemberdayaan yang berkelanjutan. Diharapkan berharap program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat tetapi juga keterampilan mereka.
Hal itu disampaikan saat meninjau kegiatan pemberdayaan masyarakat, di Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Kamis (24/04/2025). Ada 200 warga Desa Kalisalak dilibatkan dalam produksi tempat sampah, dengan bahan eceng gondok. Produk UMKM tersebut nantinya akan diekspor ke pasar internasional seperti Amerika dan Eropa.
Program pemberdayaan ini merupakan bagian dari upaya Kemensos untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya perusahaan eksportir kerajinan, Out of Asia.
“Model kerjasama hasil pemberdayaan Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial bekerjasama dengan Out of Asia yang mana ini adalah satu perusahaan eksportir yang mengirim hasil-hasil kerajinan Indonesia ke berbagai negara baik itu Amerika atau Eropa,” kata Gus Ipul, kepada wartawan.
Disampaikan bahwa, pada program pemberdayaan tersebut, bahan baku kerajinan disediakan oleh perusahaan. Para ibu-ibu diberdayakan untuk menganyam hingga menjadi produk jadi.
Program serupa juga dijalankan di beberapa daerah seperti Gunung Kidul dan Indramayu, dan ke depan akan diperluas ke berbagai kabupaten/kota lain yang berminat.
“Saya ingin mengajak perusahaan-perusahaan sejenis dengan Out of Asia ini untuk melakukan hal yang sama. Jadi, masyarakat kita jika diberi kesempatan, diberi sedikit keterampilan, ternyata mereka memiliki semangat yang luar biasa, hasilnya tidak mengecewakan,” kata dia.
Gus Ipul juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan program pemberdayaan yang berkelanjutan.
“Intinya, sesuai arahan Bapak Presiden, kita akan melakukan langkah-langkah kolaboratif yang sinergis antar kementerian baik itu lembaga yang ada maupun pemerintah daerah, dan tentu dengan swasta seperti hari ini,” katanya.
Menteri Sosial juga memastikan bahwa pendampingan akan terus dilakukan agar pemberdayaan ini berkelanjutan.
“Kali ini menyasar 200 warga Kalisalak penerima bansos Kemensos, semuanya bisa terus berkelanjutan. Kalau sehari mereka dapat Rp70 ribu, ini kan tambahan penghasilan, memanfaatkan waktu luang,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi program Kemensos yang telah menyasar Desa Kalisalak.
“Program dari Kemensos Desa Binaan di Kalisalak luar biasa. Baru latihan mulai bulan Maret 2025, satu bulan memproduksinya 1-3 keranjang sampah dari eceng gondok,” kata Sadewo.
Ia juga berharap desa-desa lain di Banyumas dapat mengikuti jejak Kalisalak. “Saya minta Pak Menteri, banyak desa-desa yang potensi di Banyumas, mudah-mudahan bukan hanya Kalisalak, nanti ada beberapa desa binaan yang akan kita usulkan menjadi binaan Kemensos,” kata dia.