Banyumas, serayunews.com
Kepala Desa Baseh, Amin Fauzan menyampaikan, penolakan warganya tersebut mencuat dengan berbagai pertimbangan dan alasan. Fauzan mengakui, sempat bertemu dengan perwakilan Pemkab Pemalang untuk membahas proyek tersebut.
“Pertemuannya kemarin, Selasa 1 November 2022 di Baturraden untuk membahas amdal (analisis mengenai dampak lingkungan, red). Karena sampai saat ini belum ada (amdal, red), masyarakat meminta agar proyek tersebut jangan berlanjut dulu,” ujar Fauzan kepada serayunews.com, Senin (7/11/2022).
Fauzan menambahkan, warganya khawatir jika nanti musim kemarau datang, warga Baseh bisa saja tidak mendapatkan air bersih. Karena pasokan air bersih yang ada, justru untuk Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Mulia Kabupaten Pemalang.
“Selama ini air untuk pengairan sawah dan air bersih di desa kami tercukupi. Hanya masyarakat merasa takut saja kalau Baseh nantinya bisa krisis air bersih,” kata dia.
Selain itu, proyek tersebut juga menyebabkan kerusakan hutan seperti longsoran tanah. Sehingga, membuat Pegiat Lingkungan dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), ikut geram.
