Warga Klaten meminta dibangunkan gedung museum sejarah. Permintaan itu muncul saat acara Obrolan Klaten Bersinar atau Orasi RSPD Klaten dengan Dewan Pengurus Harian Badan Pembudayaan Kejuangan (DHC BPK) 45 Kabupaten Klaten.
Klaten, Serayunews.com
”Mohon dijawab ini pertanyaan dari warga Klaten atas nama Bapak Wito. Pertanyaannya adalah di masa pandemi ini bagaimana kalau dibangun gedung museum sejarah dan situs – situs sejarah Klaten. Hal itu disampaikan kepada masyarakat secara virtual,” kata Paidi sebagai moderator Orasi RSPD Klaten (Senin, 9/8/2021).
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DHC BPK 45 Wahyudi Martono selaku narasumber bersama pengurus lain seperti Wagiyono dan Sutanto membenarkan di Klaten banyak ditemukan situs sejarah. Situs tersebut dibangun sebagai pengingat adanya peristiwa perjuangan para pendahulu yang perlu didokumentasikan.
“Istilahnya Jer Basuki Mawa beyo atau untuk mencapai kesuksesan itu butuh biaya. Kalau pengurus DHC BPK 45 diberi anggaran, bisa situs sejarah itu didokumentasikan. Tapi biarlah hal itu menjadi tugas para OPD terkait saja. Kami sebagai pengurus DHC BPK 45 fokus pada gerakan moral membudayakan nilai-nilai perjuangan dari waktu ke waktu, salah satunya usulan perlunya gedung museum sejarah,” ungkapnya menjawab pertanyaan warga.
Klaten sendiri, kata Wahyudi yang dikenal protokol kondang di Klaten, adalah kota perjuangan. Banyak situs sejarah sebagai bukti perjuangan seperti di Kecamatan Manisrenggo ada Markas Besar Komando Djawa atau MBKD, di Kecamatan Wedi ada monumen Brigade 17, ada Monumen Kopral Sayem dan Monumen Lilin.
“Semua situs sejarah itu bukan bangunan mati. Di sana ada nilai sejarah berupa perjuangan yang tidak banyak diketahui masyarakat. OPD terkait perlu mengelolanya lebih baik agar situs – situs sejarah di Klaten bisa bicara lebih dan mengirimkan pesan – pesan perjuangan bagi generasi masa kini melalui dokumen – dokumen arsip yang perlu diketahui masyarakat,” kata Wahyudi Martono.
Sedangkan Ketua DHC BPK 45 Klaten Wagiyono di acara yang dipandu Paidi Aji itu mengingatkan agar nilai perjuangan dapat dimiliki semua masyarakat saat ini khususnya para abdi negara.
“Nilai kejuangan itu perlu dibangun dari keluarga melalui keteladanan. Di masa pandemi ini kita harus tetap ikhtiar menjaga protokol kesehatan dan memperbanyak doa,” pungkasnya. (Joko Priyono/Diskomonfo Klaten/klatenkab.go.id)