SERAYUNEWS – Jagat maya viral dengan konvoi truk tronton yang mengangkut tabung autoclave raksasa menuju Banjarnegara. Warganet pun tak ketinggalan membocorkan spesifikasi tabung tersebut, yang diketahui memiliki ukuran luar biasa.
Warganet dengan nama akun Instagram @may.de.54 membeberkan spesifikasi mengenai tabung oven autoclave yang tengah viral. Tabung autoclave ini memiliki panjang 40 meter dan berat mencapai 60 ton.
Produk ini merupakan buatan Jiangsu OLYMSPAN Equipment Technology Co., LTD, sebuah perusahaan manufaktur asal China yang berbasis di Henglin Town, Changzhou City, Jiangsu Province.
Tabung autoclave raksasa ini nantinya akan digunakan dalam proses produksi bata ringan di pabrik yang baru didirikan oleh PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES).
Pabrik ini berlokasi di Karangplak, Desa Purwonegoro, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara.
Berdiri di atas lahan seluas 5,8 hektare, pabrik ini diperkirakan memiliki kapasitas produksi hingga 1 juta meter kubik (m³) per tahun.
Dengan investasi sekitar Rp 250 miliar, pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi pada April 2025.
Sebagai pabrik kelima yang dimiliki BLES, fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi perusahaan secara signifikan.
Dengan bertambahnya pabrik ini, BLES semakin memperkuat dominasinya di industri bata ringan nasional. Sebelumnya, perusahaan telah memiliki pabrik di Mojokerto, Sidoarjo, Lamongan, dan Sragen.
Ekspedisi spektakuler ini melibatkan 13 tabung autoclave yang dikirim dalam beberapa tahap dari Semarang ke Banjarnegara.
Dengan ukuran dan bobot luar biasa, pengangkutan tabung ini membutuhkan perencanaan logistik yang matang serta keterampilan tinggi dari para pengemudi.
Perjalanan konvoi tabung autoclave raksasa ini menjadi tontonan menarik bagi warga di sepanjang jalur yang dilalui.
Keahlian para pengemudi dalam mengendalikan kendaraan bermuatan ekstrem mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan warganet.
Konvoi truk yang mengangkut tabung autoclave ini menarik perhatian publik sejak keberangkatannya dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Perjalanan ini melintasi jalur-jalur strategis seperti Tol Semarang-Solo, Yogyakarta, Kulonprogo, Purworejo, Kebumen, Banyumas, hingga akhirnya menuju lokasi akhir di Banjarnegara.
Dalam perjalanan, iring-iringan ini menghadapi berbagai tantangan, salah satunya saat melewati Ring Road Utara Yogyakarta.
Pada Senin (17/2/2025) malam hingga Selasa (18/2/2025) dini hari, konvoi harus berhadapan dengan truk flatbed yang mogok, menyempitkan jalur dan menghambat laju perjalanan.
Namun, dengan koordinasi yang baik antara pengemudi dan tim teknis, mereka berhasil melewati rintangan ini setelah sekitar satu jam evakuasi.
Selain itu, konvoi juga sempat terhambat di tanjakan Tol Ungaran, Semarang. Namun, berkat keahlian pengemudi dan pengaturan beban yang cermat, perjalanan kembali berjalan lancar.***