Cilacap, serayunews.com
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menyampaikan informasinya. Potensi gelombang tinggi hinggga 4 meter di Perairan Selatan Jawa dan 6 meter di Samudera Hindia berpeluang terjadi pada tanggal 23 – 24 Juli 2022.
Adapun tinggi gelombang antara 2.5 – 4 meter berpeluang terjadi di Perairan Selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo hingga Yogyakarta. Serta Samudera Hindia di Selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Yogyakarta.
“Sedangkan untuk potensi tinggi gelombang antara 4 – 6 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Sukabumi. Kemudian, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran,” ujar Teguh.
Berdasar pengamatan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara, dominan bergerak dari Timur Laut – Tenggara. Kecepatan angin berkisar 2 – 15 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan dominan bergerak dari Timur – Tenggara dengan kacepatan angin berkisar 5 – 25 knot. Kacepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, Perairan Selatan Banten dan Jawa Barat, dan Laut Banda.
BMKG mengimbau untuk memperhatikan risiko keselamatan pelayaran di antaranya bagi Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter). Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter).
Kemudian Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter). Kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo dan Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).
“Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selau waspada,” ujarnya.