SERAYUNEWS – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan beberapa daerah di Kabupaten Banyumas, masuk zona menengah hingga tinggi potensi gerakan tanah.
Per Februari 2025, sedikitnya 26 dari 27 kecamatan di Banyumas diprediksi mengalami fenomena tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, membenarkan informasi ini setelah pihaknya menerima laporan dari PVMBG.
“Prakiraan wilayah potensi gerakan tanah ini berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan,” ujar Budi, Kamis (6/2/2025).
Curah hujan yang menengah hingga tinggi di Banyumas, menjadi pemicu utama gerakan tanah atau longsor. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat lebih berhati-hati.
Berikut daftar kecamatan di Kabupaten Banyumas yang berada dalam zona menengah-tinggi:
Budi menjelaskan, bahwa gerakan tanah dapat terjadi di zona menengah jika curah hujan di atas normal. Terutama di daerah berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan, atau lereng yang mengalami gangguan. Sementara di zona tinggi, gerakan tanah lama bisa kembali aktif.
“Oleh karena itu, kami mengimbau Camat, Lurah, Kepala Desa, dan masyarakat untuk mengantisipasi potensi gerakan tanah, terutama saat curah hujan tinggi,” pungkasnya.