SERAYUNEWS – Pemantauan visual dan instrumental aktivitas vulkanik Gunung Slamet, mengalami peningkatan. Gunung dengan ketinggian sekitar 3.432 mdpl itu, saat ini berstatus level II atau Waspada. Masyarakat tidak boleh berkegiatan di sekitar radius 3 km, dari bibir kawah.
“Masih sesuai rilis dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sampai saat ini masih status waspada atau level II,” kata Kepala BPBD Banyumas, Budi Nugroho, Senin (20/05/2024).
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya, dalam pres rilis pada Jumat (17/5/2024) mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Slamet masih tinggi. Potensi ancaman bahaya Gunung Slamet saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik.
Dapat menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah di sekitar puncak di dalam radius 3 km. Hujan abu dapat terjadi di sekitar kawah maupun melanda daerah yang ditentukan oleh arah dan kecepatan angin.
“Dulu waktu pertama level 2 waspada, kita sudah ada edukasi. Tapi nanti kita akan ada edukasi lagi bersama Kecamatan,” katanya.
Desa terdekat dari puncak Slamet di Banyumas ada Desa Gandatapa Dusun Blembeng dan Desa Sikapat Dusun Watu Jaran, Kecamatan Sumbang.
“Kemudian Desa Ketenger Kecamatan Baturraden, Grumbul Kalipagu, jaraknya dari puncak kurang lebih 8,55 Km. Grumbul Watujaran, Desa Sikapat jaraknya kurang lebih 9,4 Km,” kata dia.