Purbalingga, serayunews.com
Virus LSD sudah masuk di wilayah Kabupaten Purbalingga. Ada 17 hewan yang sudah terjangkit. Hal tersebut merupakan hasil pendataan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Purbalingga.
“Hingga saat ini sapi positif LSD di Purbalingga ada 17 ekor,” kata Kepala Dinpertan Kabupaten Purbalingga, Mukodam, Sabtu (18/02/2023).
Selain yang positif, data yang ada menunjukkan 125 ekor suspect, terjangkit virus tersebut. Jumlah yang ada itu tersebar di lima wilayah kecamatan.
Baca juga: [insert page=’sukses-kendalikan-penyakit-menular-purbalingga-raih-penghargaan-dari-kemenkes’ display=’link’ inline]
“Suspect 125 ekor, ada di Wilayah Kecamatan Kutasari, Bojongsari, Padamara, Karangreja, dan Purbalingga,” katanya.
LSD adalah penyakit pada hewan yang penyebabnya adalah virus pox. Penyakit LSD menyerang hewan sapi, kerbau, dan beberapa jenis hewan ruminansia liar. Meskipun sifatnya tidak menular kepada manusia, namun LSD dapat menimbulkan kerugian yang besar.
“Kerugian bagi peternak adalah hewan jadi hilang berat badan, karena hewan tidak bernafsu makan. Kehilangan produksi susu, mandul pada sapi jantan dan betina, keguguran dan kerusakan pada kulit,” ujarnya.
Hewan yang terserang LSD menunjukan ciri-ciri, di antaranya demam, timbulnya benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas. Maka penyakit ini bisa juga punya nama lain penyakit kulit benjol, keropeng pada hidung dan rongga mulut dan pembengkakan pada kelenjar pertahanan.
“Penularan penyakit dari satu hewan ke hewan lain terjadi melalui beberapa jalur, yaitu oleh serangga penghisap darah, seperti nyamuk, caplak dan lalat, kontak langsung antara hewan sakit dan hewan yang sehat, penularan dari induk yang sakit kepada anak di dalam kandungan dan melalui air susu, melalui jarum suntik yang tidak steril dan menggunakannya secara berulang, pakan dan air minum yang tercemar ludah hewan yang terinfeksi,” kata dia.
Mengupayakan agar kandang dalam kondisi bersih, kering dan hangat. Hal itu sangat penting untuk pencegahan.
Mukodam menambahkan, pihaknya sudah laporkan kepada Balai Besar Veteriner Yogyakarta. Balai Besar Veteriner sudah mengambil sample darah sapi terindikasi. Namun namun hingga hari ini hasil laborat belum keluar, sehingga kami belum berani menyimpulkan positif atau tidak LSD.
Hasil lab dari BBVet Jogja sudah keluar dan hasilnya positif terjangkit LSD. Upayanya adalah isolasi dan pengobatan terhadap ternak terjangkit serta peningkatan pencegahan dengan sosialisasi. Hal ini sebagai upaya peningkatan sanitasi kandang melalui desinfeksi dan kebersihan kandang dan sekitarnya serta peningkatan kualitas pakan ternak.