SERAYUNEWS – Caleg DPR RI Dapil VIII (Banyumas-Cilacap) dari Partai Demokrat, Wastam, menanggapi soal liontin yang ramai menjadi perbincangan warga.
Menurutnya, liontin yang beredar itu merupakan gagasan dia. Dia tak membantah adanya pemberian cinderamata berupa liontin, tetapi itu program dari Dreamland Club (Ajibarang).
“Saya tidak ada di situ, bagi-bagikan juga tidak pernah. Itu yang kelola dari Dreamland Club (Ajibarang), tidak ada kaitan dengan pencalegan saya. Itu seperti komunitas, sehingga bisa dengan siapa saja,” kata Wastam, kepada wartawan, Minggu (25/02/2024).
Wastam menegaskan, pembagian liontin itu tidak ada kaitannya dengan pencalegan dirinya. Mengenai pihak Dreamland mau membagikan dengan siapa pun, itu menjadi hak dari komunitas tersebut.
Dia juga memastikan, pihak Dreamland membagikan liontin tanpa mewajibkan untuk mencoblos Wastam.
“Kewenangan untuk menerima penukaran itu, ada di komunitas Dreamland club, bukan di saya. Dan saya sama sekali tidak ikut dan tidak pernah membagikan,” kata Wastam.
Wastam juga merespon soal tudingan liontin emas itu palsu, karena nilai tukarnya tidak sesuai yakni Rp 200 ribu.
Menurutnya, pihak komunitas tidak pernah menyebut nilai nominal uang tetapi nilai poin. Jadi liontin itu senilai dengan 200 ribu poin, dan bukan nominal Rupiah.
“Silakan cek saja, tidak pernah ada yang naruh nilai Rp 200.000, tapi 200 ribu poin. Artinya itu mau tukar dengan senilai poin berapa pun, tidak apa-apa. Poin itu bukan uang,” kata Wastam, selaku owner objek wisata Dreamland itu.
“Saya sudah bisa menduga, persoalan ini akan muncul. Secara hukum lemah, jadi saya optimistis saja. Terpenting hasil perolehan suara by name, partai sudah bisa mengamankan satu kursi,” kata dia.
Sebelumnya, warga di beberapa wilayah di Banyumas ribut soal liontin pemberian seorang caleg. Liontin itu, jadi senjata bagi seorang caleg melancarkan ‘serangan fajar’.
Berbagai kabar soal liontin itu, ramai jadi perbincangan lewat unggahan beberapa akun Facebook.
Soal liontin ini menjadi ramai, karena masyarakat merasa tertipu. Kabar awal yang warga dapat, mereka bisa menukarkannya dengan uang senilai Rp 200 ribu.
Namun nyatanya, para penerima kecewa karena nilainya tak sampai segitu. Mereka bahkan menduga palsu dan tidak bernilai mahal.
Maraknya pembicaraan soal liontin dari Wastam itu, juga terjadi di wilayah Cilacap. Bahkan, di sana, informasinya sudah masuk penanganan Bawaslu karena mengarah pada dugaan money politik.