SERAYUNEWS-Wayang Suket dari Kabupaten Purbalingga kini dikenal hingga mancanegara. Pasalnya kerajinan dari Desa Wlahar Kecamatan Rembang menjadi cinderamata di berbagai acara. Termasuk dibawa untuk cinderamata saat delegasi Kabupaten Purbalingga berkunjung ke luar negeri.
Kerajinan Wayang Suket juga dibawa oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) saat berkunjung ke Jepang menemui Walikota Tono City Kazuhiko Tada, Jumat (15/9/2023). Kunjungan tersebut untuk menjajaki pengiriman tenaga kerja ke Tono City. “Sebagai cinderamata kami membawa sejumlah produk UMKM dan kerajinan Purbalingga termasuk wayang suket,” kata bupati Tiwi saat berada di negeri Sakura itu.
Ini bukan pertama kali kerajinan wayang suket terbang hingga ke mancanegara. Sebelumnya Bupati Tiwi juga memberikan cinderamata wayang suket kepada empat anggota Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Purbalingga yang hendak mengikuti Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan 1-12 Agustus 2023 lalu.
“Saya bawakan kerajinan wayang suket yang merupakan kerajinan langka untuk diperkenalkan kepada delegasi negara lain yang ikut dalam Jambore Pramuka Dunia,” kata Bupati Tiwi.
Dalam kesempatan terpisah Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Purbalingga Rizal Diansyah menyampaikan Tim Ahli Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Tingkat Nasional menetapkan Wayang Suket Purbalingga sebagai WBTB Tingkat Nasional pada 8 Oktober 2020.
“Dijadikannya wayang suket sebagai cinderamata hingga ke mancanegara merupakan sebuah penghargaan terhadap para pembuatnya,” ujarnya.
Wayang suket merupakan kerajinan dari Purbalingga yang langka, unik dan otentik. Kerajinan berbentuk tokoh wayang yang dibuat dari rumput kasuran. Kerajinan ini selalu menarik perhatian dan diburu saat dipamerkan di berbagai event. Banyak permintaan baik dari dalam maupun luar negeri atas kerajinan itu.
Namun, ada berbagai kendala karena pengrajin wayang suket ini hanya satu orang yang tersisa di Purbalingga, yaitu, Badriyanto. Selain itu, rumput kasuran yang menjadi bahan bakunya pun unik karena konon hanya bisa dipanen saat Bulan Sura.
Oleh karena itu, Pemkab memberikan perhatian khusus terhadap Wayang Suket. Dekranasda Purbalingga selaku wadah yang menaungi pengembangan kerajinan menyusun berbagai program pengembangan Wayang Suket. “Salah satunya dengan menjadikannya cinderamata khas Purbalingga,” imbuh suami bupati Purbalingga itu.