Purbalingga, serayunews.com
Kepala Puskesmas Kecamatan Purbalingga Sutarmo mengatakan, ada 130 orang yang dilakukan tracing. Terdiri dari para santri perempuan, dan juga pengasuh pondok. “Untuk hari ini merupakan tracing kedua, ada 130 orang penghuni asrama putri,” katanya, Selasa (24/08/2021).
Sebelumnya, tracing telah dilakukan kepada orang yang kontak erat dengan santri yang positif terpapar Covid-19. Setelah satu santri, kemudian ditindaklanjuti ada 8 kasus positif. Puskesmas melakukan tracing pada 36 orang. Hasilnya yang positif diketahui ada 13 orang.
“Sehingga kita lakukan tracing kembali pada 130 orang, dan tracing kita lakukan langsung menggunakan PCR,” ujarnya.
Mengenai tindakan selanjutnya, pihaknya menunggu hasil PCR ini. Diperkirakan sekitar 4 hari ke depan baru akan diketahui hasilnya. “Bagaimana tindakan selanjutnya ya menunggu hasil PCR ini,” kata dia.
Sementara itu, kepala sekolah SMP IT Harapan Ummat Misyono mengatakan, pertama diketahui itu dari siswa kelas IX. Maka yang dilakukan tracing juga kelas IX dan para pengasuhnya. Mereka yang diketahui positif, langsung diisolasi mandiri disini.
“Karena memang kami sarankan tidak pulang, dari pada nanti kontak dengan keluarga, dan disini kita fasilitasnya memadai, termasuk ada perawat yang standby,” katanya.
Secara pasti, pihaknya tidak mengetahui asal transmisi virus ini. Sebab, sebelum masuk ke lingkungan Ponpes seluruh siswa sudah menjalankan dan menunjukan hasil swab test antigen negatif. “Sebelum masuk kawasan sini kan wajib menunjukan hasil antigen negatif, dan selama tinggal disini tidak boleh ada kunjungan keluarga, jadi tidak tahu dari mana terpaparnya,” kata dia.
Dia menambahkan, jika hasil tracing kali ini dan diketahui banyak yang positif, maka akan disediakan tempat isoman di pondok utama. Selama isoman akan ada pendampingan dari tenaga kesehatan khusus, untuk tinggal disini.
“Jika nanti memang ada banyak yang positif, maka akan dilakukan isoman di gedung utama Harapan Ummat,” kata dia.