SERAYUNEWS – Zarry Hendrik, salah satu pendukung setia Prabowo Subianto, angkat bicara terhadap rencana di DPR yang ia nilai bertentangan dengan semangat demokrasi.
Melalui cuitan di akun X pribadinya, Zarry menyoroti upaya sejumlah pihak di DPR yang diduga ingin merevisi Undang-Undang Pilkada dan menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Zarry, yang telah mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014, menyatakan perjuangan para pendukung tidaklah mudah. Ia mengaku telah menanggung tekanan dan cibiran sejak lama.
Namun, ia mengaku kini merasa jengah dengan sikap para elite politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM), terutama terkait dengan langkah-langkah yang diambil di DPR.
“Kami telah berjuang keras untuk kemenangan Bapak Prabowo di Pilpres 2024, dan itu perjuangan yang tidak mudah. Namun, kini kami melihat ada kebusukan di DPR yang ingin menghambat proses demokrasi,” tulis Zarry pada Kamis, (22/08/2024) siang.
Ia menyoroti inkonsistensi dalam sikap DPR. Pada satu sisi, DPR memuluskan pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada, tapi di sisi lain ingin merevisi UU Pilkada yang menurutnya untuk melindungi kepentingan tertentu.
“Wahai para tua-tua di KIM, sampaikan pada para anggota fraksi partai kalian, bahwa upaya menganulir putusan MK sudah menjadi upaya yang berbeda dengan perjuangan kami,” tambahnya.
Zarry juga menanyakan satu hal. Apakah para elite di KIM merasa takut akan kalah jika Pilkada berlangsung dengan aturan yang sudah MK tetapkan?
Ia juga menyentil para petinggi partai di KIM yang duduk di DPR. Zarry mempertanyakan apakah mereka tidak cukup percaya diri dengan kekuatan koalisi besar yang mereka miliki.
Lebih lanjut, Zarry mengkritik para influencer yang sebelumnya giat mendukung Prabowo di Pilpres namun kini terkesan diam.
“Sudah terlalu kenyangkah perut kalian sehingga tidak bisa bergerak?” tanyanya retoris.
Zarry juga mengingatkan Prabowo Subianto, presiden terpilih yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang. Ia meminta agar Prabowo tetap bijaksana dan tidak gentar menghadapi tekanan politik.
“Bapak Prabowo yang kami sayangi, lakukanlah sesuatu yang bijaksana, sesuai dengan kepercayaan yang telah kami berikan,” tulis Zarry, mengutip kata-kata Prabowo sendiri yang menyatakan bahwa “dari 15 orang yang saya temui di politik, 14 orang bicara kebohongan.”
Zarry menegaskan bahwa kritiknya bukan soal mendukung atau menentang PDIP atau Anies Baswedan. Namun, ini tentang menjaga kompetisi yang sehat dalam demokrasi.
Ia juga menyentil Ridwan Kamil, yang ia anggap sebaiknya tidak maju dalam Pilkada jika hanya akan melawan calon independen.
“Wahai Bapak Ridwan Kamil, kalau maju Pilgub untuk cuma melawan calon independen itu, lebih baik pulang saja ke Bandung, lewat jalan tol yang dibangun Pak Jokowi,” terangnya.
Mengakhiri cuitannya, Zarry menyatakan penolakan upaya penganuliran oleh DPR terhadap putusan MK yang final. Selain itu, ia mendesak DPR untuk bertindak arif dan bijaksana.***(Umi Uswatun Hasanah)