SERAYUNEWS – Kabar baik bagi masyarakat kurang mampu di Jawa Tengah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) berhasil menuntaskan target penyaluran 1.000 sambungan listrik gratis pada tahun 2025. Bantuan yang dialokasikan dari APBD Jawa Tengah ini merupakan langkah nyata Pemprov dalam rangka pengentasan kemiskinan, selaras dengan semangat Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah. Program sambungan listrik gratis ini tidak hanya bertujuan menerangi rumah, tetapi juga membangkitkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Agus Sugiharto, memastikan bahwa target program bantuan 1.000 sambungan listrik gratis pada 2025 sudah terealisasi sepenuhnya. Bantuan ini tersebar merata di seluruh daerah di Jawa Tengah.
Program sambungan listrik gratis ini memakan anggaran total Rp1,225 miliar dari APBD Provinsi Jateng tahun 2025, di mana setiap penerima manfaat mendapat bantuan senilai Rp1,225 juta.
Menurut Agus, program bantuan sambungan listrik gratis ini selaras dengan program Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin untuk pengentasan kemiskinan. Selain itu, inisiatif ini juga merupakan implementasi dari Asta Cita kedua, yaitu ketahanan energi, pangan, dan air.
“Dengan harapan selain mampu menerangi, bantuan sambungan listrik gratis itu dapat membangkitkan kegiatan ekonomi masyarakat,” jelas Agus, menegaskan bahwa Pemprov akan terus menggandeng stakeholder (CSR dan APBN) untuk mempercepat penyelesaian atas warga yang belum punya saluran listrik.
Dampak positif dari program sambungan listrik gratis ini berdampak pada masyarakat kurang mampu di Demak. Reni Handayani, penerima manfaat di Desa Sidokumpul, Kecamatan Guntur, Demak, menceritakan bagaimana sebelumnya listrik berdaya 450 VA sering anjlok karena untuk kebutuhan dua rumah.
“Kalau anak belajar di malam hari sering mati lampu karena nggak kuat. Anak saya yang satu SD,” katanya. Namun, setelah mendapat bantuan sambungan listrik gratis dari Pemprov Jateng, Reni bersyukur, “Sekarang sudah gak mati-mati lagi. Anak bisa belajar dengan nyaman.”
Kisah serupa dirasakan Rohyati, yang sebelumnya menyalur listrik dari rumah mertua karena keterbatasan biaya. Kini, ia bisa memasak dan beraktivitas dengan nyaman karena sudah memiliki sambungan listrik gratis sendiri.
Penerima manfaat lainnya, Munif Muhtadi, juga menyatakan bahwa bantuan sambungan listrik gratis ini sangat bermanfaat bagi keluarganya. “Sudah tidak lagi anjlok dan bisa buat kebutuhan hidup, yang harus menggunakan elektronik,” pungkasnya. Kisah-kisah ini menjadi bukti konkret keberhasilan program pengentasan kemiskinan melalui bantuan listrik di Jawa Tengah