SERAYUNEWS – Serifikat halal saat ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat yang menginginkan produk makanan sehat serta aman. Di Jawa Tengah sendiri sebanyak 120 ribu produk makanan sudah mengantongi sertifikat halal.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kakanwil Kemenag Jawa Tengah, Musta’in Ahmad usai menyerahkan sertifikat halal untuk Restaurant Pringsewu Group, Banyumas Minggu (20/8/2023). Menurutnya, sampai dengan akhir tahun 2024, target nasional untuk sertifikasi halal mencapai 10 juta product.
“Untuk Jawa Tengah saat ini sudah mencapai 120 ribu lebih produk yang bersertifikat halal, targetnya sampai akhir tahun bisa mencapai 109 ribu. Sertifikat halal ini bagian dari cara pemerintah menjawab tantangan kekinian, life style yang bergerak di makanan,” jelasnya.
Bagi perusahaan besar, lanjut Musta’in sertifikasi halal bisa berjalan secara mandiri, namun untuk usaha kecil harus ada pendampingan khusus. Meskipun proses sertifikasi halal sebenarnya mudah dan gratis.
Sementara itu, dengan penyerahan sertifikat halal yang berlangsung di Restaurant Pringgading, maka Restaurant Pringsewu Group saat ini sudah mengantongi 400 lebih produk yang bersertifikat halal. Direktur Pringsewu Restaurant Group, Totok Sutrisno SE mengatakan, proses pengajuan sertifikasi cukup mudah dan hanya memakan waktu sekitar 1 bulan.
“Semua produk kami saat ini sudah bersertifikat halal dan sebagai restaurant besar. Saya berharap hal ini bisa menginspirasi restaurant lain untuk segera mendapatkan sertifikat halal. Kami juga akan segera kumpulkan para supplier yang sebagian besar dari UMKM untuk menjelaskan hal ini, sehingga dalam menyuplai barang juga terseleksi,” terangnya.
Rektor Universitas Islam Negeri KH Saifuddin Zuhri (UIN Saizu), Prof.Dr.H.Mohammad Roqib MAg menyampaikan, sampai saat ini pihaknya sudah menangani lebih dari 400 sertifikasi halal untuk produk di Banyumas. Menurutnya, sertifikasi halal sangat penting, karena menyangkut kepercayaan masyarakat, dimana orang tidak lagi ragu akan kualitas makanan yang dijual.
“Sertifikat halal itu sudah menjadi kecenderungan gaya hidup masyarakat dunia yang ingin hidup tentram, damai dan sehat, di antaranya melalui produk makanan, bukan tidak mungkin selanjutnya juga akan merambah ke perumahan, wisata, hotel dan lainnya. Mengingat orang sekarang ingin memiliki kehidupan yang secara materi dan spiritual damai, aman, sehat, baik bagi orang muslim maupun non muslim,” katanya.