Cilacap, serayunews.com
Sekretaris Daerah Cilacap sekaligus sebagai Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik, karena dari hasil pemeriksaan dari Balitbangkes belum keluar tentang varian covidnya.
“Dengan kasus ini, untuk masyarakat diharapkan tenang, jangan mengikuti berita hoax, karena sudah ditangani oleh RSUD dan Dinas Kesehatan, yang varian (virus) atau tidak ini belum ada hasilnya,” ujarnya kepada awak media, Jumat (07/05).
Farid menambahkan, bahwa total ABK yang ada di dalam kapal berjumlah 20 orang adalah warga negara Filipina. Setelah dilakukan tes swab antigen secara berkala hingga tanggal 6 Mei, dengan hasil 7 negatif dan 13 positif.
“7 ABK yang negatif menjalani isolasi di dalam kapal, dan 13 yang positif Covid menjalani perawatan di RSUD Cilacap, 12 orang bergejala ringan dan 1 orang perlu pengawasan khusus di ICU,” ujarnya.
Menurut Farid, ABK yang menjalani perawatan di RSUD Cilacap, ditempatkan di ruang isolasi yang terpisah dengan warga Cilacap (masyarakat umum) lainnya.
“Kita pilihkan kamar yang terbatas, tidak bercampur dengan pasien lain, memang satu kamar dua orang, tapi ABK Filipina semua,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi menyampaikan, sesuai dengan panduan Kementerian Kesehatan, jika ada kecurigaan penularan dari luar negeri, spesimen swab dikirimkan ke Balitbangkes untuk dilakukan pemeriksaan genome squencing.
“Kita perlu waktu beberapa hari, nanti ada hasilnya akan kita sampaikan dan laporkan kepada Sekda dan Bupati,” ujar Pramesti.
Sedangkan untuk tenaga bongkar muat dan petugas pengawas sebanyak 49 orang telah dilakukan rapid test antigen dengan hasil negatif Covid-19.
Diketahui, kapal asing berbendera Panama tersebut sebelumnya singgah di India, dan selanjutnya bersandar ke Pelabuhan Cilacap untuk bongkar muatan gula rafinasi.