SERAYUNEWS – Umat Islam dianjurkan melaksanakan berbagai sholat sunnah pada setiap bulannya. Salah satunya ada puasa Ayyamul Bidh yang dilaksanakan 13, 14, 15 Dzulhijjah.
Namun, pada tanggal 13 Dzulhijjah tersebut masih termasuk hari Tasyrik. Lantas bagaimana dengan pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh di bulan Dzulhijjah?
Puasa ini merupakan amalan yang baik dikerjakan umat Islam di bulan Dzulhijjah. Melaksanakan puasa sunah ini juga sebagai bentuk upaya memperbanyak amal saleh di bulan Dzulhijjah yang dimuliakan (asyhurul hurum).
Rasulullah SAW mengamalkan puasa ini pada tanggal 13, 14, dan 15. Dari Ibnu Milhan Al-Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud, no. 2449 dan An-Nasa’i, no. 2434. Syaikh Al-Albani menyatakan hadis ini shahih).
Khusus pada bulan Dzulhijjah ini, puasa Ayyamul Bidh tanggal 13 tidak bisa dilaksanakan karena masih hari tasyrik. Umat Islam dilarang berpuasa pada hari Tasyrik.
Hal ini berdasarkan dalam hadis,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Artinya: “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141)
Mengutip dari NU Online, Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’în (juz II, h.269) dijelaskan tentang pendapat yang lebih kuat dalam mazhab Syafi’i tentang puasa Ayyamul Bidh Dzulhijjah.
Disebutkan bahwa puasa Ayyamul Bidh 13 Dzulhijjah bisa diganti pada tanggal 16. Sehingga puasa ini dilakukan pada tanggal 14, 15, dan 16 Dzulhijjah.
Dalam kalender Masehi bertepatan tanggal 21-23 Juni 2024. Dengan begitu, umat Islam tetap melaksanakan ibadah puasa sunnah ini selama tiga hari.
Rasulullah SAW telah mengungkapkan salah satu keutamaan puasa Ayyamul Bidh adalah seperti puasa sepanjang tahun. Keutamaan ini berdasarkan hadis riwayat Bukhari nomor 1979. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash RA Rasulullah SAW bersabda,
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya: “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari, no. 1979)
Berikut ini bacaan niat puasa yang dibaca malam hari sebelum melaksanakan puasa sunnah ini.
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
***