SERAYUNEWS – Idul Adha menjadi salah satu hari besar dalam kalender Islam. Momen tersebut sarat dengan makna pengorbanan dan berbagi.
Saat Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Daging kurban kemudian didistribusikan kepada tiga golongan yang berhak menerimanya. Siapa saja mereka? Simak penjelasan mengenai ketiga golongan tersebut.
Nah, golongan pertama adalah fakir dan miskin.
Dalam Islam, fakir adalah orang yang sangat membutuhkan dan hampir tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sementara itu, miskin adalah mereka yang memiliki harta atau penghasilan, tapi tidak mencukupi untuk kebutuhan dasar mereka sehari-hari.
Pemberian daging kurban itu bertujuan untuk meringankan beban hidup mereka dan memberikan kebahagiaan di hari raya.
Distribusi daging qurban kepada fakir dan miskin merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial yang diajarkan dalam Islam.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya membantu sesama, terutama mereka yang berada dalam kesulitan.
Dengan berbagi daging qurban, umat Muslim dapat mempererat tali persaudaraan dan saling membantu satu sama lain.
Golongan kedua adalah tetangga dan kerabat. Dalam Islam, menjaga hubungan baik dengan tetangga dan kerabat sangat dianjurkan.
Memberikan sebagian dari daging kurban kepada mereka bukan hanya sebagai bentuk kebaikan, tetapi juga sebagai upaya untuk mempererat hubungan sosial dan kekeluargaan.
Tetangga dan kerabat yang mungkin tidak termasuk dalam kategori fakir dan miskin tetap layak menerima daging qurban sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang.
Dengan memberikan daging kurban kepada mereka, dapat tercipta hubungan yang harmonis dan saling mendukung dalam komunitas.
Golongan ketiga yang berhak menerima daging qurban adalah orang yang berkurban dan keluarganya.
Meski tujuan utama kurban adalah berbagi dengan mereka yang membutuhkan, Islam juga memberikan hak kepada orang yang berkurban untuk menikmati sebagian dari daging tersebut.
Hal ini bertujuan agar mereka juga merasakan kebahagiaan dan keberkahan dari kurban yang mereka lakukan.
Orang yang berkurban dianjurkan untuk membagi daging qurban menjadi tiga bagian: sepertiga untuk dirinya dan keluarganya, sepertiga untuk fakir dan miskin, dan sepertiga lagi untuk tetangga dan kerabat.
Dengan demikian, semua golongan dapat merasakan manfaat dan kebahagiaan dari ibadah kurban.
Pembagian daging kurban kepada fakir dan miskin, tetangga dan kerabat, serta orang yang berkurban dan keluarganya mencerminkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial.
Idul Adha bukan hanya tentang pengorbanan hewan, tetapi juga tentang pengorbanan ego dan kepedulian terhadap sesama.
Semoga dengan memahaminya, umat Muslim dapat terus mempererat hubungan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.*** (Umi Uswatun Hasanah)