SERAYUNEWS- Menjelang Idul Adha, umat Islam sebaiknya memperbanyak ibadah dan amal saleh, termasuk menjalankan puasa sunah.
Terutama di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah, yang disebut-sebut sebagai hari paling mulia dalam kalender Islam setelah bulan Ramadan.
Semua puasa sunah sebelum Idul Adha mulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijah karena Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah.
Jika sesuai dengan kalender Hijriah oleh Kementerian Agama, puasa sunah sebelum Idul Adha dapat bermula dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijah.
Sebelum Idul Adha, ada tiga jenis puasa utama, yaitu puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah.
1. Puasa Dzulhijah (Tanggal 1-7 Dzulhijah)
Puasa Dzulhijjah adalah ibadah sunah umat Muslim mulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.
Walaupun tidak ada hadis shahih yang secara khusus menyebutkan keutamaan puasa tanggal 1–7 Dzulhijah satu per satu, para ulama sepakat bahwa puasa di hari-hari ini sangat dianjurkan karena termasuk dalam 10 hari yang dimuliakan Allah.
Anda bisa melafalkan niat puasa sunah Dzulhijah mulai dari malam hari hingga sebelum terbit fajar.
Berikut lafaz niatnya.
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta‘ala.
Artinya, “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta‘ala.”
2. Puasa Tarwiyah (Tanggal 8 Dzulhijah)
Hari Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 Dzulhijah, yaitu sehari sebelum Hari Arafah. Istilah Tarwiyah berasal dari tradisi jamaah haji yang mulai menyiapkan diri dan berangkat menuju Mina.
Anda daat melafalkan niat puasa sunnah Tarwiyah mulai dari malam hari hingga sebelum terbit fajar.
Ini adalah lafal niatnya.
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
3. Puasa Arafah (Tanggal 9 Dzulhijah)
Puasa Arafah adalah puncak dari seluruh puasa sunah sebelum Idul Adha. Hari Arafah adalah hari ketika jamaah haji sedang wukuf di Padang Arafah.
Bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji, berpuasa pada hari ini sangat dianjurkan.
Anda bisa melafalkan niat puasa sunah Arafah mulai dari malam hari hingga sebelum terbit fajar.
Ini adalah lafal niatnya.
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Allah Swt. memberikan keutamaan besar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah.
Selain karena nilai sejarahnya di mana banyak peristiwa penting para nabi terjadi di bulan ini, hari-hari tersebut juga mengandung nilai spiritual yang tinggi.***