SERAYUNEWS- Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto akan mengukuhkan 30 guru besar pada Februari 2025.
Pengukuhan ini dilakukan setelah terbitnya Surat Keputusan (SK) guru besar sepanjang Tahun 2024.
Dengan penambahan ini, jumlah total guru besar Unsoed Purwokerto tahun ini meningkat menjadi 119 orang.
Penambahan 30 guru besar tahun ini berarti Unsoed mengalami peningkatan sekitar 25% dari total guru besar yang ada.
Juru Bicara Unsoed Purwokerto, Dr. Edi Santoso, mengungkapkan bahwa prosesi pengukuhan akan berlangsung dalam enam gelombang, dari 4 hingga 18 Februari 2025.
Berikut jadwal lengkapnya.
“Penambahan 30 guru besar dalam satu tahun merupakan pencapaian luar biasa bagi Unsoed. Ini menunjukkan perkembangan akademik yang pesat dan komitmen kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi,” ujar Dr. Edi Santoso.
Berikut daftar 30 guru besar Unsoed yang akan dikukuhkan pada Februari 2025.
2. Fakultas Pertanian
3. Fakultas Peternakan
4. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
5. Fakultas Biologi
6. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
7. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
8. Fakultas Kedokteran
9. Fakultas Hukum (FH)
Unsoed Makin Berprestasi/Dok. Serayu News-M Abdul Rokhman
Bertambahnya jumlah guru besar ini diharapkan membawa dampak positif bagi Unsoed Purwokerto, baik dalam akreditasi institusi maupun peningkatan mutu akademik.
“Keberadaan guru besar menjadi salah satu faktor utama dalam penilaian akreditasi perguruan tinggi. Dengan semakin banyaknya profesor, Unsoed semakin diperhitungkan dalam dunia akademik,” kata Dr. Edi.
Unsoed juga mencatat sejarah baru dengan semua fakultas kini memiliki guru besar. Salah satu pencapaian penting adalah Fakultas Ilmu Budaya, yang belum memiliki profesor, kini telah dipimpin oleh seorang dekan bergelar guru besar.
Selain itu, pengukuhan kali ini juga mencatat rekor baru dengan Prof. Norman sebagai guru besar termuda, yang meraih gelar profesor pada usia 43 tahun.
Dalam beberapa waktu terakhir, kasus pembatalan gelar profesor di salah satu universitas di Indonesia sempat menjadi sorotan.
Namun, Unsoed memastikan bahwa semua guru besar yang dikukuhkan telah melalui proses seleksi ketat dan transparan.
“Kami menjamin bahwa semua guru besar yang dikukuhkan telah memenuhi syarat akademik yang ditetapkan,” jelas Dr. Edi.
Sementara itu, Juru Bicara Unsoed lainnya, Prof. Mite Setiansah yang kini telah resmi menjadi guru besar, menekankan bahwa tanggung jawab seorang profesor tidak hanya dalam mengajar.
Akan tetapi, profesor juga harus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian, penerbitan jurnal ilmiah, serta penulisan buku ajar, pengabdian masyarakat dan lainnya.
Dengan bertambahnya jumlah profesor, Unsoed semakin memperkuat reputasi sebagai salah satu universitas unggulan di Indonesia.
Penambahan 30 guru besar ini semakin menunjukkan eksistensi Unsoed sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Kenaikan jumlah profesor tidak hanya memperkuat kualitas akademik, tetapi juga mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan semakin banyaknya guru besar, Unsoed dapat terus mencetak lulusan berkualitas dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.***