
SERAYUNEWS – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Banyumas selama dua hari berturut-turut, Minggu hingga Senin (9–10 November 2025), memicu 31 kejadian bencana alam di sejumlah kecamatan.
Berdasarkan data terbaru BPBD Kabupaten Banyumas, yang dirilis Selasa (11/11) pukul 18.09 WIB, bencana tersebut terdiri dari 24 kejadian tanah longsor dan 7 kejadian banjir.
Sekretaris BPBD Kabupaten Banyumas, Andi Risidianto, menjelaskan bahwa sebagian besar bencana dipicu oleh intensitas hujan tinggi dalam waktu lama.
Kondisi ini membuat struktur tanah labil dan sistem drainase di beberapa titik tidak mampu menampung debit air.
“Hujan dengan intensitas tinggi sejak akhir pekan kemarin menyebabkan tanah di sejumlah wilayah menjadi jenuh air. Akibatnya, banyak tebing yang longsor dan beberapa wilayah dataran rendah terendam banjir,” kata dia.
Banjir tercatat melanda beberapa wilayah perkotaan, seperti Kelurahan Sokanegara (Purwokerto Timur), Perumahan Saphire Regency, dan Kelurahan Bantarsoka (Purwokerto Barat).
Di Kecamatan Karanglewas, genangan air juga merendam kawasan permukiman, termasuk Desa Karanglewas Kidul dan Perumahan Mandalatama.
Di perumahan Mandalatama sendiri, 21 rumah terdampak, dengan 15 rumah berpenghuni.
Dari total 15 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di rumah tersebut, mereka kemudian mengungsi ke rumah saudara serta hotel, meski kondisi saat ini sudah berangsur surut.
Tanah longsor menjadi bencana paling dominan, terutama di wilayah perbukitan seperti Gumelar, Lumbir, Somagede, dan Ajibarang. Sejumlah tebing longsor menutup akses jalan desa dan merusak rumah warga.
“Beberapa titik seperti Desa Dukuwaluh di Kecamatan Kembaran dan Pasir Kidul di Purwokerto Barat sudah kami tangani secara darurat bersama tim gabungan,” ujarnya.
Tim Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Banyumas langsung diterjunkan untuk melakukan kaji cepat, pendataan, dan koordinasi lintas instansi, termasuk dengan pemerintah kecamatan dan desa.
“Kami terus berkoordinasi dengan dinas teknis terkait untuk memastikan penanganan berjalan cepat dan tepat, terutama di lokasi yang masih berpotensi longsor susulan,” ujarnya.
Hingga Selasa malam, sebagian besar genangan air telah surut, namun tim BPBD tetap bersiaga penuh menghadapi potensi bencana susulan mengingat cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi.
BPBD Banyumas juga mengimbau masyarakat yang tinggal di lereng tebing, bantaran sungai, dan daerah rawan longsor agar tetap waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda bahaya seperti retakan tanah atau aliran air tidak biasa.