
SERAYUNEWS – Sebanyak 37 siswa peserta Pokjar “Cendekia” Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, mengikuti Ujian Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) di Aula Desa Mlaya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membuka akses pendidikan bagi masyarakat desa yang akses pendidikannya masih terbatas.
Ketua ICMI Orda Banjarnegara, Muchlish, menjelaskan bahwa Pokjar “Cendekia” merupakan salah satu program unggulan dalam konsep Desa Cendekia yang dikembangkan ICMI bekerja sama dengan PKBM Maju Lestari Punggelan.
Menurutnya, Desa Mlaya dipilih karena wilayah ini memiliki potensi besar tetapi akses pendidikan formal masih minim.
Keistimewaan Pokjar ini terletak pada metode pembelajaran yang melibatkan pendidik dari Punggelan serta akademisi perguruan tinggi di Banjarnegara.
“Sistem pembelajaran melalui tatap muka serta daring. Untuk mata pelajaran tertentu, para peserta mendapatkan pembelajaran dari dosen anggota ICMI. Kami ingin memberi pengalaman belajar yang terasa seperti kuliah,” katanya.
Muchlish menambahkan bahwa ICMI Banjarnegara sebelumnya juga menggelar Pelatihan Dakwah Digital di desa yang sama sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dengan dukungan Kementerian Agama.
“Kegiatan pelatihan konten digital kami pilih agar generasi muda dapat mempromosikan potensi desa sekaligus berdakwah dengan cara modern,” ungkapnya.
Setelah sesi ujian, para peserta berdiskusi dengan pengelola Pokjar dan akademisi ICMI mengenai pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Kegiatan ini diharapkan dapat membuka perspektif baru bagi peserta terkait masa depan pendidikan mereka.
Rohman, salah satu peserta ujian, merasa bangga bisa mengikuti proses belajar yang dibimbing langsung oleh guru dan dosen.
“Rasanya senang dan bangga bisa mengikuti ujian ini. Kami termotivasi untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi,” ujarnya.
Camat Punggelan, Sapto Aji, turut memberikan dukungan atas program yang digagas ICMI tersebut.
“Program ini langkah strategis untuk membuka akses pendidikan di wilayah kami. Saya berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan melahirkan SDM unggul dari desa,” katanya.
Desa Mlaya berada di kawasan pegunungan utara Punggelan dengan medan cukup menantang, terutama menuju Dusun Kaliwadas, Sidakarya, dan Semangkung.
Meski jauh dari perkotaan, Mlaya kaya potensi pertanian dan seni budaya, termasuk tradisi Kuntulan, perpaduan seni tari, shalawat, dan atraksi unik yang hampir punah.
Potensi inilah yang menjadi alasan ICMI menetapkan Mlaya sebagai desa binaan dalam program Desa Cendekia.