
SERAYUNEWS – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) membawa berkah tersendiri bagi kawasan Heritage Kota Lama Cilacap.
Tugu Titik Nol Kilometer yang berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani mendadak menjelma menjadi primadona baru wisata dalam kota, bahkan keramaiannya disebut melebihi Alun-alun Cilacap.
Meski belum diresmikan secara resmi, kawasan ini sudah dipadati pengunjung dari berbagai kalangan. Antusiasme warga terlihat sejak sore hari dan terus meningkat hingga malam.
Pantauan di lokasi menunjukkan arus pengunjung terus berdatangan, terutama menjelang malam. Warga memadati area tugu untuk berjalan santai, berswafoto, hingga menikmati suasana klasik kawasan Kota Lama.
Tak sedikit pengunjung yang menyebut Titik Nol Heritage sebagai “Malioboro-nya Cilacap”, karena konsep penataan kawasan dan tingkat keramaiannya, khususnya pada akhir pekan dan malam hari.
Daya tarik kawasan ini diperkuat oleh berbagai ornamen bernuansa klasik-kekinian. Mulai dari lampu hias bergaya tempo dulu, gazebo, bangku dengan ornamen kapal, hingga replika kura-kura atau penyu yang menjadi ikon khas pesisir Cilacap.
Saat malam tiba, pencahayaan lampu membuat kawasan Titik Nol Heritage semakin fotogenik dan ramai dipenuhi pengunjung yang mengabadikan momen.
Salah satu warga Cilacap, Defi Andriyani, mengaku sengaja datang pada sore hari karena suasananya dinilai paling pas untuk bersantai sekaligus berfoto.
“Kalau sore ramai sekali, banyak dimanfaatkan untuk foto-foto. Ini kawasan bersejarah tapi dikemas indah, jadi wajar kalau jadi favorit,” ujarnya, Senin (29/12/2025).
Menariknya, lonjakan pengunjung terjadi meski Tugu Titik Nol Kilometer Cilacap baru dijadwalkan akan diresmikan pada 31 Desember 2025. Rasa penasaran warga membuat kawasan ini langsung menjadi titik kumpul baru selama libur panjang.
Namun, ramainya pengunjung juga memunculkan sejumlah persoalan. Masih terlihat pengunjung yang kurang menjaga fasilitas, seperti duduk di atas ornamen replika kura-kura dan membuang sampah sembarangan, meski tempat sampah telah tersedia.
Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya, mengakui perlunya penambahan fasilitas penunjang, terutama tempat duduk. Menurutnya, membludaknya pengunjung membuat sebagian warga memanfaatkan ornamen sebagai tempat duduk.
“Pengunjungnya banyak banget dan semua antusias ingin datang ke sini. Ini pertama kalinya Cilacap punya spot titik nol yang sekeren ini, jadi ramainya bisa melebihi alun-alun kalau malam Minggu. Tapi memang fasilitas tempat duduknya masih kurang, jadi orang-orang duduk di ornamen kura-kura. Padahal sudah diingatkan,” kata Ammy.
Ia berharap kawasan Heritage Titik Nol Cilacap tidak hanya menjadi ikon wisata baru, tetapi juga ruang publik yang nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Pemerintah daerah pun mengimbau masyarakat ikut menjaga kebersihan dan fasilitas umum.
Dengan antusiasme warga yang terus meningkat, Tugu Titik Nol Kilometer Heritage Kota Lama Cilacap kini menjadi destinasi alternatif favorit saat akhir pekan dan libur panjang, melengkapi pilihan wisata perkotaan selain Alun-alun Cilacap.