SERAYUNEWS – Kumpulan bacaan doa penenang hati dan pikiran yang bisa diamalkan muslim.
Tak terasa sudah berada di akhir bulan Februari. Tak sedikit orang yang harus bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Masih ada target-target atau rencana yang harus diselesaikan. Tentu saja butuh kesabaran, waktu, serta tenaga yang cukup.
Jangan sampai malah merasa stres dan akhirnya pekerjaan tidak kunjung selesai. Bagi umat Islam, salah satu cara menemukan ketenangan hati dengan berdoa.
Secara khusus ada bacaan doa untuk memohon hati dan pikiran yang tenang. SerayuNews.com telah menghimpun doa-doa berikut ini.
Hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Imam Thabrani dari Abu Umamah menyebutkan, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata (mengajari) seseorang. Katakanlah,
“Allahumma inni as aluka nafsaan bika muthma innah tu,minu biliqooika watardho biqodoika wataqna’u bi’athoika.”
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridha dengan ketetapanMu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu.”
Bacaan doa agar dijauhkan dari rasa cemas dan gelisah:
“Allahumma Inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dhola’id daini, wa gholabatir rijali”
Artinya: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”
Bacaan doa yang mengharapkan rahmat dan beban diringankan oleh Allah SWT
“Allahumma rahmataka arju fala takilni ila nafsi tharfaka ainin ashlihli syani kullahu lailaha illa anta.”
Artinya: “Ya Allah, rahmat-Mu aku harapkan, maka janganlah Engkau bebankan pada diriku walau sekejap mata pun (urusan-urusan tersebut) dan perbaikilah segala urusanku, tidak ada Tuhan selain Engkau.”
“Allahumma inni ‘abduka wabnu ‘abdika wabnu amatik, naashiyatii biyafik, maadlin fiyya hukmuk, adlun fiyya qadla’uk, as’aluka bikullismin huwa laka sammaita bihi nafsak, aw anzalitahu fi kitabik, aw ‘allamtahu ahadan min khalqik, awis ta’tsarta bihi fi ilmil ghaibi ‘indak, an taj’ala qur’ana rabi’a qalbi wanura shadri wajalaa’a huzni wadzahaba hammi”
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku.”
***