SERAYUNEWS – Pengambilan keputusan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Ketahui apa yang dimaksud dengan paradigma pengambilan keputusan dan prinsip-prinsip dasarnya.
Menurut Eisenfuhr (dalam Lunenburg, 2010) pengambilan keputusan adalah proses membuat pilihan dari sejumlah alternatif untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Mengambil keputusan untuk berbagai keperluan seperti saat menghadapi masalah di rumah, lingkungan pekerjaan, komunitas, kepanitiaan dan lainnya.
Dilema etika dalam mengambil keputusan merupakan sebuah tantangan yang berat. Hal ini karena ada kepentingan, kebutuhan, dan lainnya.
Selain itu juga ada dilema yang berkaitan dengan nilai-nilai kebaikan mendasar yang bertentangan dengan cinta, kebenaran, keadilan, kebebasan, toleransi, tanggung jawab serta penghargaan akan hidup.
Dalam pengambilan keputusan membutuhkan perhatian khusus agar bisa memperoleh keputusan yang baik. Tentunya ada teknik mengambil keputusan supaya bisa mempertimbangkan kondisi psikologis pengambil keputusan.
Dengan begitu bisa mendapatkan hasil keputusan yang valid dan realistis. Dalam mengambil keputusan itu, ada 4 pardigma dan 3 prinsip yang bisa menjadi pertimbangan.
Sebagai informasi, ada 4 paradigma pengambilan keputusan dilema etika yang bisa digunakan. Berikut 4 paradigma pengambilan keputusan:
Pada paradigma ini ada pertentangan antara individu dan kelompok atau komunitas. Seorang yang melawan masyarakat atau kelompok tertentu.
Saat menghadapi situasi tertentu, mau mengambil keputusan jangka panjang atau jangka pendek.
Dilema berat ketika harus memilih mengikuti aturan “hitam di atas putih” atau melanggar sepenuhnya.
Dalam mengambil keputusan, seseorang harus memilih antara setia atau jujur kepada orang lain. Kejujuran dan kesetiaan bisa menjadi pertentangan berat dalam pengambilan keputusan.
Keempat prinsip tersebut bisa menjadi salah satu pisau analisis dalam menyelesaikan suatu permasalahan, terutama pengambilan keputusan. Pasalnya, pengambil keputusan akan dihadapkan dengan situasi yang bertentangan.
Setelah memahami paradigma pengambilan keputusan, ada juga prinsip-prinsip dalam mengambil keputusan itu.
Prinsip Care-Based Thinking cocok digunakan untuk orang-orang yang memiliki empati tinggi, rasa kasih sayang, dan kepedulian cenderung.
Prinsip Rule-Based Thinking cocok digunakan oleh orang-orang memiliki sikap jujur dan komitmen yang kuat untuk tunduk pada peraturan.
Prinsip Ends-Based Thinking cocok digunakan orang-orang yang reflektif dan memiliki jiwa sosial tinggi.
Proses mengambil keputusan dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi, menilai alternatif hingga menentukan pilihan akhir. Ada proses dalam membuat keputusan, sekecil apapun itu. Meskipun pilihan yang sederhana dan mudah, pasti ada yang dipertimbangkan.
Pengambilan keputusan di lingkungan pekerjaan, perusahaan, komunitas akan lebih rumit dan menuntut ketelitian. Terkadang juga dihadapkan pada pilihan yang sulit, situasi mendesak dan mencekam.
Itulah ulasan tentang 4 paradigma pengambilan keputusan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
***