SERAYUNEWS – Sebelum tahun baru Imlek, rupanya terdapat sejumlah kebiasaan masyarakat Tionghoa. Apa saja?
Pasalnya, perayaan ini tidak hanya menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, tetapi juga penuh berbagai tradisi dan kebiasaan unik yang penuh makna.
Beberapa di antaranya melibatkan persiapan khusus untuk menyambut keberuntungan dan keberkahan di tahun yang baru. Berikut kebiasaan unik yang biasanya Anda lakukan menjelang Tahun Baru Imlek.
Satu hari sebelum Imlek, masyarakat Tionghoa biasanya melakukan sembahyang leluhur di rumah. Kegiatan spiritual ini menjadi momen penting untuk menghormati dan mendoakan leluhur yang telah tiada.
Tradisi ini dilakukan dengan menyalakan dupa, lilin, serta menyajikan persembahan berupa makanan dan minuman.
Hal ini melambangkan rasa hormat dan koneksi spiritual dengan generasi sebelumnya, sekaligus meminta doa restu untuk keberkahan di tahun yang baru.
Semua kebiasaan ini tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai penting dalam budaya Tionghoa, seperti rasa syukur, penghormatan, dan harapan.
Dengan melakukan semua persiapan ini, masyarakat Tionghoa percaya bahwa mereka dapat menyambut tahun baru dengan penuh semangat dan optimisme.
Hidangan menjadi bagian penting dalam tradisi Imlek. Makanan-makanan tertentu dipilih karena melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan.
Misalnya, ikan melambangkan rezeki berlimpah, jeruk mandarin melambangkan keberuntungan, dan kue keranjang sebagai simbol keharmonisan keluarga.
Semua hidangan ini disajikan untuk disantap bersama keluarga pada malam Tahun Baru Imlek, menciptakan suasana hangat dan penuh harapan.
Membersihkan rumah menjelang Tahun Baru Imlek memiliki makna simbolis, yaitu menyapu keluar segala nasib buruk di tahun yang lama dan membuat ruang bagi keberuntungan di tahun yang baru.
Kegiatan ini dilakukan dengan penuh semangat, termasuk merapikan barang-barang dan membuang hal-hal yang tidak diperlukan.
Namun, ada pantangan unik. Rumah tidak boleh disapu pada hari pertama Imlek, karena dianggap dapat menyapu keberuntungan yang baru datang.
Setelah rumah bersih, langkah selanjutnya adalah menghias rumah dengan dekorasi khas Imlek. Warna merah dan emas mendominasi, karena melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.
Ornamen seperti lampion merah, tulisan kaligrafi, dan gambar shio tahun tersebut sering terpasang di berbagai sudut rumah.
Tak lupa, jeruk mandarin dalam keranjang atau pot bunga Mei Hua turut menjadi elemen dekorasi, menambah semarak suasana menjelang Imlek.
Selain tradisi besar, ada kebiasaan kecil yang konon membawa keberuntungan. Mengenakan pakaian baru, terutama yang berwarna merah, adalah salah satunya.
Selain itu, tidak menggunakan kata-kata negatif dan menjaga sikap optimis juga penting untuk menarik energi positif.
Bahkan, orang meyakini jika memotong rambut sebelum Imlek dapat membuang energi buruk dan memulai tahun dengan penampilan baru secara simbolis.
Angpao berisi uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah adalah tradisi yang tak terpisahkan dari Imlek.
Orang tua atau pasangan yang sudah menikah memberikan angpao kepada anak-anak dan anggota keluarga yang belum menikah.
Angpao ini melambangkan doa dan harapan untuk keberuntungan, kebahagiaan, serta kesehatan. Menyiapkan angpao jauh-jauh hari menjadi bagian dari persiapan penting menjelang Tahun Baru Imlek.
Nah, dengan mengetahui kebiasaan unik menjelang Tahun Baru Imlek, kita dapat memahami betapa kayanya tradisi warisan dari generasi ke generasi.***(Umi Uswatun Hasanah)