SERAYUNEWS – Masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia tengah merayakan Tahun Baru Imlek 2025. Imlek tahun ini jatuh pada hari Rabu, 29 Januari 2025.
Dalam perayaan Imlek, ucapan selamat menjadi bagian penting dari tradisi. Dua ucapan yang sering terdengar adalah “Kiong Hi” dan “Xin Nian Kuai Le”. Apa sebenarnya arti dari istilah-istilah ini?
Istilah “Kiong Hi” berasal dari dialek Hokkien, yang sering digunakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Secara harfiah, “Kiong Hi” (恭喜) berarti “selamat” atau “berbahagialah”, yang sering digunakan dalam konteks memberi selamat atas keberuntungan atau pencapaian.
Dalam perayaan Imlek, frasa ini biasanya diucapkan sebagai “Kiong Hi Huat Cai” (恭喜发财), yang berarti “Selamat dan semoga makmur”.
Sementara itu, “Xin Nian Kuai Le” (新年快乐) berasal dari bahasa Mandarin standar. Jika diterjemahkan secara langsung, “Xin” (新) berarti “baru”, “Nian” (年) berarti “tahun”, dan “Kuai Le” (快乐) berarti “bahagia”. Sehingga, “Xin Nian Kuai Le” berarti “Selamat Tahun Baru”.
Ucapan ini sering digunakan secara luas dalam komunitas Tionghoa di seluruh dunia untuk menyampaikan harapan kebahagiaan dan keberuntungan di tahun yang baru.
Selain sebagai bentuk sapaan, kedua istilah ini mencerminkan nilai-nilai penting dalam budaya Tionghoa, yaitu kebahagiaan, kemakmuran, dan keberuntungan.
Perayaan Imlek sendiri bukan sekadar pergantian tahun, tetapi juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, menghormati leluhur, serta mendoakan kesejahteraan di masa mendatang.
Selain ucapan populer seperti “Kiong Hi” dan “Xin Nian Kuai Le”, masih banyak istilah lain yang memiliki makna mendalam dalam perayaan Imlek.
Berikut beberapa istilah penting yang sering digunakan dalam perayaan ini:
1. Gong Xi Fa Cai (恭喜发财)
Ucapan ini sering digunakan saat Imlek dan memiliki arti “Selamat dan semoga makmur”.
Dalam budaya Tionghoa, Tahun Baru Imlek diyakini membawa peluang baru, keberuntungan, dan kesejahteraan bagi setiap orang.
Angpao adalah amplop merah berisi uang yang diberikan oleh orang yang lebih tua atau yang sudah menikah kepada anak-anak dan orang yang belum menikah.
Warna merah pada angpao melambangkan keberuntungan dan penolak bala.
Barongsai adalah tarian tradisional dengan kostum berbentuk singa yang dimainkan oleh dua orang. Tarian ini dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat.
Nian Gao, atau kue keranjang, adalah makanan khas Imlek yang melambangkan kemakmuran dan peningkatan rezeki setiap tahun.
Kue ini terbuat dari tepung ketan dan memiliki tekstur kenyal serta rasa manis.
Shou Sui adalah tradisi begadang saat malam Tahun Baru Imlek.
Keluarga berkumpul dan tetap terjaga sepanjang malam untuk menyambut tahun yang baru dengan harapan umur panjang dan kesejahteraan.
Yuanxiao Jie, atau Festival Cap Go Meh, adalah perayaan hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek yang menandai berakhirnya rangkaian perayaan Imlek.
Festival ini dirayakan dengan menikmati ronde (tangyuan) dan pertunjukan lampion.
Chunlian adalah kaligrafi dengan tulisan keberuntungan yang ditempel di pintu rumah atau toko saat Imlek.
Biasanya, tulisan ini berisi harapan baik seperti kesehatan, rezeki, dan kebahagiaan sepanjang tahun.
Chúxī berarti Malam Tahun Baru Imlek, yaitu malam sebelum pergantian tahun yang diisi dengan makan malam bersama keluarga besar dan berbagai ritual untuk menyambut tahun baru dengan keberuntungan.
Tahun Baru Imlek bukan sekadar pergantian tahun, tetapi juga menjadi momen kebersamaan, harapan, dan keberuntungan.
Dengan memahami istilah-istilah penting dalam perayaan Imlek, kita dapat lebih menghargai budaya dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.
Gong Xi Fa Cai! Semoga Imlek 2025 membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi semua!***