SERAYUNEWS – Uraian mengenai Sintak dengan menggunakan model pembelajaran Project-Based Learning (PjBL), sering menjadi bahan pencarian dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka.
Dalam modul ajar, sintak PjBL ini berfungsi sebagai panduan bagi guru untuk merancang dan mengelola pembelajaran berbasis proyek.
Lantas, apakah yang di maksud dengan Sintak PjBL itu? Berikut serayunews.com sajikan penjelasan, lengkap dengan 6 langkah dalam menyusunnya.
Selanjutnya, Barel 2000 dan Baron 2011 telah mengemukakan bahwa model pembelajaran PJBL merupakan pembelajaran dengan menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang didasarkan pada motivasi tinggi, pertanyaan menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan kompetensi secara kerjasama dalam upaya memecahkan masalah.
Melansir laman MAN 2 Jakarta, Modul PjBL yaitu model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Pembelajaran dilakukan secara/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang ditetapkan dalam sebuah produk. Selanjutnya, ada presentasi kepada orang lain.
Cole dan Wasburn Moses, 2010 juga menjelaskan tujuan PjBL adakah meningkatkan motivasi belajar, team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik level tinggi atau taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad ke-21.
Sementara itu, langkah-langkah Sintak PJBL tercantum dalam jurnal Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbasis Lesson Study untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa oleh Yulianto Aris, dkk.
Terdapat 6 langkah atau sintak PjBL yang rancangannya untuk membantu siswa dalam menyelesaikan proyek secara efektif.
Berikut adalah langkah-langkahnya.
Langkah pertama ialah menetapkan pertanyaan atau masalah utama yang akan dijadikan fokus proyek. Pertanyaan tersebut harus relevan dengan materi pelajaran dan cukup menantang.
Hal itu bertujuan agar dapat memicu siswa-siswi untuk berpikir kritis dan kreatif dalam mencari solusi yang tepat.
Usai penentuan pertanyaan dasar, langkah kedua adalah membuat desain proyek. Desain proyek ini mencakup perencanaan detail tentang langkah-langkah proyek.
Selain itu, ada sumber daya yang dibutuhkan, tujuan yang ingin dicapai. Pada proses ini, harapannya siswa bisa terlibat langsung dalam merancang proyek mereka.
Ketiga, menyusun penjadwalan sangat penting. Sebab, setiap tahapan proyek harus berjalan sesuai dengan rencana yang telah mereka rancang.
Siswa dan guru bekerja sama untuk menyusun jadwal, menentukan tenggat waktu untuk setiap tugas, dan memastikan proyek tepat waktu.
Penjadwalan yang baik, bakal membantu siswa dalam mengatur waktu dengan baik selama pengerjaan proyek.
Berikutnya, selama proyek berlangsung, guru perlu memantau perkembangan siswa. Umpan balik yang diberikan secara berkala akan membantu siswa memperbaiki kesalahan.
Tak hanya itu, biar mampu mengatasi hambatan, dan memastikan mereka tetap fokus pada tujuan. Tahap monitoring ini sangat penting karena berguna untuk menjaga kualitas proses pembelajaran.
Setelah itu, penilaian hasil kerja siswa berdasarkan kriteria yang sudah guru tetapkan. Penilaian tidak hanya melihat produk akhirnya saja, akan tetapi juga proses yang telah murid lalui.
Penilaian bisa mencakup aspek. Misalnya, kreativitas, kerjasama, dan kemampuan memecahkan masalah.
Langkah terakhir yakni refleksi dan evaluasi. Pada tahapan ini, siswa dan guru akan sama-sama mengevaluasi pengalaman selama menjalankan proyek.
Evaluasi mencakup apa yang telah mereka pelajari, kesulitan, dan bagaimana perbandingan hasilnya dengan tujuan awal.
Kemudian, evaluasi ini membantu siswa meningkatkan keterampilan dan memberikan hal yang bisa mereka petik untuk proyek berikutnya.
Demikian informasi tentang Sintak PjBL dalam modul ajar, lengkap dengan 6 langkah menyusunnya. Semoga bermanfaat untuk para guru dalam menyusun Sintak PjBL.
***