SERAYUNEWS – Debat Pilpres ketiga yang berlangsung sengit. Setidaknya tercatat ada tujuh poin serangan Anies ke Prabowo di debat yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (7/1/2024) malam.
Ketujuh poin itu membuat Prabowo tampak senyum kecut. Mulai dari kepemilikan lahan Prabowo, kenaikan gaji TNI-Polri, alutista bekas, hacker, orang dalam (ordal), etika kepemimpinan dan kinerja Kemenhan
Serangan pertama Anies dimulai dari kepemilikan lahan Prabowo mencapai 340 ribu hektar sementara lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas.
“Saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas sementara menterinya Pak Jokowi, punya lebih dari 340 hektare tanah di Republik ini,” ujar Anies.
Selanjutnya soal kenaikan gaji TNI – Polri. Di era SBY gaji naik sampai 9 kali. Sedang era Jokowi baru 3 kali.
“Dari sisi kebijakan menurut saya (era Jokowi) lebih parah karena di era SBY terjadi kenaikan gaji sembilan kali pada era ini hanya naik gaji tiga kali dan naik lagi tahun depan karena mungkin pemilu,” serang Anies.
Soal yang ditunggu publik akhirnya keluar, alutista (alat utama sistem persenjataan). Anies mempersoalkan dana Rp. 700 Triliun untuk membeli alutista bekas.
“Justru digunakan untuk membeli alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas,” jelas Anies.
Kejutan serangan diberikan Anies. Ternyata Kemenhan pernah dirètas hacker pada tahun 2023. Menurut Anies, Kemenhan adalah satu-satunya kementerian yang dibobol.
Kejutan masih berlanjut, Anies menuturkan dia mengetahui dalam pengadaan alutsista selama ini, ada banyak orang dalam (ordal) dalam pengadaan alutista. Anis menyinggung ordal juga ada di proyek food estate.
“Menjadi presiden panglima tertinggi harus punya standar etika yang tinggi, karena mengambil keputusan, mengerahkan pasukan dan harus ada korban nyawa ketika bertempur, tapi kenyataannya ketika bapak memimpin di Kemenhan, banyak orang dalam pengadaan alutsista PT Teknologi Militer Indonesia, PT Indonesian Defense and Security Technologies,” papar Anies.
Lagi-lagi Anies membawa persoalan etika dalam debat kali ini. Jelas ini mengarah pada Gibran.
“Ada kejadian ketika ada pelanggaran etika dan bapak tetap dengan cawapres yang melanggar etika. Artinya ada kompromi etika kemudian bapak mengolok-olok tentang etika, saya tidak tega mengulanginya. pertanyaannya apa penjelasan bapak soal ini?,” ujar Anies sambil bertanya.
Terakhir, Anies memberi penilaian tèrhadap kinerja Kemenhan. Sebelum Anies menjawab dengan telak, dia lebih dulu ditanya oleh Ganjar Pranowo. Ganjar sendiri memberikan skor 5 tetapi dianggap Anies kebesaran. “11 dari 100,” jawab Anies telak.*** (O Gozali)