Sebanyak 254 jiwa pengungsi akibat banjir dan ancaman tanah longsor Dukuh Cumbut, Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, diperbolehkan kembali menempati rumah masing-masing. Sebelumnya mereka menempati posko pengungsi.
Purbalingga, serayunews.com
“Namun ada tiga kepala keluarga (KK) pengungsi yang tidak berani kembali ke rumah karena rumahnya sangat rawan terjadi tanah longsor. Yakni keluarga Sureji Wudu RT 03 RW 08, Wasmin, dan Rasini. Rencananya mereka akan direlokasi. Sementara mereka menumpang di rumah saudaranya. Selanjutnya segera kami relokasi,” kata Kepala Desa (Kades) Tlahab Lor Dirmanto, Sabtu (5/11/2022) pagi.
Menurut Dirmanto bahwa para pengungsi telah diantar pulang ke rumah masing-masing. Untuk warga yang menempati curuk lawang dan watu tumpang Cumbut harus hati hati jika hujan lebat lebih satu jam harus segera pindah ke tempat lebih aman.
“Kami minta mereka tetap waspada,” ungkapnya.
Rekomendasi Tim Geologi pengungsi memang diperbolehkan kembali menempati rumahnya.
“Kami sambut dengan riang warga bisa kembali ke rumah. Saya sendiri masih menumpang di rumah saudara. Semoga ancaman tanah longsor tidak terjadi kembali,” kata Sureji, salah seorang warga.
Seperti diberitakan bencana tanah longsor dan banjir melanda tiga desa di Kecamatan Karangreja. Masing-masing Desa Tlahab Lor, Desa Karangreja, dan Desa Siwarak. Curah hujan yang tinggi dan kondisi perbukitan yang gundul membuat tiga desa tersebut diterjang bencana alam.
Akibatnya sejumlah warga di tiga desa tersebut mengungsi, baik di posko pengungsian ataupun di rumah kerabat. Data terakhir menyebutkan jumlah warga Desa Siwarak yang mengungsi sebanyak 65 KK 223 jiwa, warga Desa Tlahab Lor 55 KK 268 jiwa, dan warga Desa Karangreja 14 KK 43 jiwa.