Cimanggu, serayunews.com
Berdasarkan siaran pers BNPB melalui data hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap per Jumat (1/4), ditemukan sebanyak 17 titik lokasi tanah longsor di RT 06, RT 09, dan RT 04 Dusun Citulang yang material longsorannya menimpa rumah warga, jalan desa, dan area pertanian.
BPBD Kabupaten Cilacap mencatat ada tiga unit rumah tertimbun, dua unit rumah rusak berat, tiga unit rumah rusak ringan, dan 49 unit rumah terancam longsor. Selain itu ada satu unit jembatan ambruk, sawah seluas dua hektar dan perkebunan seluas dua hektar juga turut terdampak longsor.
Sedangkan untuk hewan ternak ada sebanyak 18 ekor yang hilang atau tertimbun yakni dua ekor sapi dan 16 ekor kambing. Adapun warga yang terdampak sebanyak 215 jiwa dari 72 KK, dan ada 96 jiwa mengungsi.
Peristiwa itu bermula ketika pada Kamis (31/3) terjadi hujan deras disertai petir di wilayah Desa Kutabima sejak pukul 15.00-20.00 WIB yang kemudian menyebabkan tanah gembur bercampur air menjadi lumpur dan longsor ke arah pemukiman penduduk.
“Pengungsi sekarang sudah bertambah menjadi 96 orang, pagi ini seluruh akses jalan mulai dibersihkan, namun untuk jembatan darurat belum. Mungkin besok karena material bambu belum ada, saat ini masyarakat dan petugas fokus pada pembersihan lingkungan,” ujar Analis Kebencanaan BPBD Cilacap Gatot Arief Widodo saat dihubungi, Sabtu (2/4/2022).
Untuk pengungsian lokasinya berada di SDN 04 Kutabima atau di Dusun Citulang. Di sana petugas juga sudah mendirikan dapur umum untuk membantu penyajian makanan bagi pengungsi.
Gatot menambahkan, bahwa ancaman longsor susulan bisa saja terjadi jika wilayah tersebut diguyur hujan kembali, terutama di titik lokasi awal longsor.
“Rumah yang tertimbun di belakangnya masih ada meterial tanah yang rawan longsor lagi, masih ada ancaman longsor susulan selama masih ada hujan dan tata kelola air di atas belum diperbaiki,” ujarnya.
Diketahui, sebagaimana menurut hasil kajian InaRisk BNPB, wilayah Desa Kutabima yang berjarak kurang lebih 24 kilometer dari Kecamatan Cimanggu atau 92 kilometer dari pusat kabupaten di Kota Cilacap memiliki topografi berupa perbukitan yang rawan longsor dengan kategori sedang hingga tinggi apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Kondisi jalan menuju Desa Kutabima yang berkelak-kelok dan naik turun bukit, ditambah kerusakan separuh jalan dari Cileumeuh ke Kutabima akan lebih sulit diakses apabila terjadi hujan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyatakan bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap hingga Minggu (3/4).
Sebagai antisipasi adanya bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada unsur pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar melakukan upaya seperti susur sungai, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai, pemantauan tebing maupun perbukitan yang berpotensi longsor.
Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama lebih dari satu jam, maka masyarakat di sekitar lereng perbukitan atau tebing dan di dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan.