SERAYUNEWS – Ada lebih dari 3.000 penyandang disabilitas di Kabupaten Banyumas saat ini. Angka itu berdasarkan catatan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas. Jumlah yang tidak sedikit itu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah.
Selama ini pemerintah telah berupaya membangun sumber daya tersebut, agar lebih mandiri seperti kegiatan pelatihan keterampilan vokasi dan sebagainya.
“Untuk itulah momentum Hari Disabilitas diadakan, dengan tujuan untuk mendorong partisipasi aktif dan inklusif bagi penyandang disabilitas, dan terbentuknya sinergitas, energi, dan pemangku kepentingan,” kata Kabid Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial Pada Dinsospermades Kabupaten Banyumas Budi Suharyanto, Rabu (11/12/2024).
Harapannya, keberadaan kaum disabilitas itu bukan sebuah penyakit. Tetapi mereka bisa warga yang juga bisa berkontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Banyumas.
“Untuk penyandang disabilitas yang mempunyai hobi olahraga mereka diberi wadah yaitu National Paralypic Comitee Indonesia atau NPCI,” ujarnya.
Pad saat peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024, Dinsospermasdes bersama Special Olympics Indonesia atau “SOIna” mengusung tema ‘Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan’.
Kegiatan diisi dengan Pentas Seni dan Pameran yang dilaksanakan selama 2 hari di GOR Satria Purwokerto Senin-Selasa 9-10 Desember 2024. Kegiatan semakin berwarna dengan adanya Pentas seni Pameran Karya oleh para penyandang disabilitas di Kabupaten Banyumas.
“Ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk berkontribusi positif dalam pembangunan dan kemasyarakatan. Peserta Pentas Seni dan Pameran Karya Disabilitas berasal dari Sekolah Luar Biasa dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Banyumas,” katanya.
Budi menekankan pentingnya menghindari diskriminasi terhadap penyandang disabilitas dalam berbagai aktivitas termasuk dalam kegiatan seni dan ketrampilan. Ia menyatakan bahwa semua individu, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak yang sama di mata masyarakat.
“Pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional kali ini, anak istimewa ini, terlihat unjuk kebolehan dengan menari, menyanyi, fashion show, pameran lukisan dan keterampilan lainnya. Bahkan mereka juga memamerkan hasil karya yang luar biasa yang tersedia di 5 stand SLB dan 8 stand inklusi. Mereka yang tampil adalah anak disabilitas usia SD, SMP hingga SMA. Kegiatan ini juga diramaikan oleh komunitas disabilitas seperti, Gendis, Bina Akses Pertuni, Ibni, dan Gergatin,” kata dia.