SERAYUNEWS – Saat keadaan perut sedang kenyang biasanya kita akan bersendawa, tapi harus sopan dan tidak boleh sembarang mengeluarkannya.
Dalam Islam terdapat beberapa adab-adab yang telah ditentukan. Jika seenaknya, ini akan menganggu siapa saja yang mendengarkan.
Dalam Islam, ada hal yang perlu kamu perhatikan ketika ingin bersendawa. Berikut adab bersendawa dalam Islam yang bisa kamu ikuti.
Berikut ini ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang sering sendawa.
1. Kebiasaan Makan yang Keliru
Sendawa dapat muncul karena adanya udara yang masuk atau tertelan saat makan dan minum. Untuk mencegah udara tersebut masuk ke dalam perut, hindari makan sambil bicara dan terlalu cepat.
Cobalah untuk mengunyah makanan dengan mulut tertutup untuk mencegah udara masuk ke dalam perut. Selain menyebabkan sendawa, makan sambil bicara dan terlalu cepat bisa menyebabkan cegukan.
2. Masuknya udara ke Tubuh
Selain kebiasaan makanan yang keliru, penyebab sering sendawa karena masuknya udara ke tubuh.
Contohnya mengunyah permen karet, mengisap permen, minum melalui sedotan, memakai gigi palsu yang tidak pas, bernapas melalui hidung, atau merokok.
3. Makanan dan Minuman Bergas
Penyebab sering sendawa bisa karena kamu mengonsumsi makanan atau minuman yang bergas. Contohnya minuman soda atau berkarbonasi, kacang-kacangan, brokoli, biji-bijian utuh, kismis, atau pisang.
Di samping itu, sering sendawa dapat disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol, makanan mengandung gula, tepung, atau serat.
4. Konsumsi Obat-obatan tertentu
Pada beberapa kasus, sering sendawa bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya aspirin, ibuprofen, acarbose (obat diabetes tipe 2), dan obat pencahar seperti sorbitol.
Adab bersendawa dalam Islam yang pertama adalah dengan merendahkan suara dan tidak mengeraskan suara sehingga mengganggu orang lain.
Selain itu, setan sangat senang terhadap seseorang yang bersendawa dengan suara keras.
Hal ini sebagaimana ada dalam hadis riwayat Imam al-Dailami, bahwa Nabi Saw bersabda,
إذا تجشأ أحدكم أو عطس فلا يرفعن بهما الصوت ، فإن الشيطان يحب أن يرفعه بهما الصوت
“Jika salah seorang di antara kalian bersendawa atau bersin, maka jangan mengeraskan suara dengan keduanya. Karena setan senang terhadap salah seorang dari kalian yang mengeraskan suara saat bersin dan bersendawa.”
Juga ada dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Ibnu Umar, dia berkisah;
تجشأ رجل عند النبي صلى الله عليه وسلم فقال كف عنا جشاءك فإن أكثرهم شبعا في الدنيا أطولهم جوعا يوم القيامة
“Ada orang yang bersendawa di dekat Nabi Saw. Kemudian Nabi Saw berkata, ‘Tahan sendawamu di hadapan kami. Karena orang yang paling sering kenyang di dunia, maka paling lama laparnya kelak di hari Kiamat.”
Adab yang kedua adalah dengan tidak mendongak ke atas. Pada saat seseorang bersendawa, sebaiknya tidak melihat atau mendongak ke atas.
Hal ini sebagaimana Imam al-Ghazali sebutkan dalam kitab Ihya’ Ulumiddin berikut.
وإن تجشأ فينبغي أن لا يرفع رأسه إلى السماء وإن سقط رداؤه
“Jika seseorang bersendawa, maka sebaiknya jangan mengangkat kepalanya ke atas meskipun karenanya mengakibatkan serbannya jatuh.”
Adab yang ketiga, adalah dengan membaca hamdalah setelah bersendawa.
Lafadznya sebagai berikut.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
“Segala puji bagi Allah atas semua keadaan.”
Doa ini berdasarkan sebuah riwayat yang disebutkan oleh Sayid Abdurrahman bin Muhammad dalam kitabnya Bughyatul Mustarsyidin berikut.
وورد أن من عطس أو تجشأ فقال : الحمد لله على كل حال رفع الله عنه سبعين داء أهونها الجذام
“Terdapat keterangan bahwa orang yang bersin atau sendawa dan kemudian mengucapkan kalimat, ‘Alhamdulillahi ‘ala kulli halin,’ maka Allah menghilangkan darinya 70 penyakit. Dan penyakit paling ringan adalah kusta.”
Demikian informasi mengenai adab bersendawa dalam Islam. Semoga bermanfaat!*** (Putri Silvia Andrini)