SERAYUNEWS – Ramadan 2025 kembali menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Tak terkecuali bagi umat muslim di Indonesia yang sebagian besar menjalankan puasa Ramadan sejak Sabtu, 1 Maret 2025.
Bulan penuh berkah ini dibagi menjadi tiga fase: 10 hari pertama sebagai rahmat, 10 hari kedua sebagai maghfirah (ampunan), dan 10 hari terakhir sebagai pembebasan dari api neraka.
Fase awal Ramadan adalah waktu terbaik untuk membangun kebiasaan ibadah yang kuat. Melansir berbagai sumber, artikel ini akan membahas amalan utama yang dapat dilakukan pada 10 hari pertama Ramadan untuk meraih rahmat Allah SWT.
Sebagaimana hadits dalam Arbain Nawawi, “Sesungguhnya amal tergantung pada niatnya”. Memulai Ramadan dengan niat yang tulus akan memberikan keberkahan dalam setiap ibadah.
Bacalah doa: “Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadan” (Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadan).
Pada awal Ramadan, pastikan untuk menunaikan salat lima waktu secara berjamaah. Selain itu, tingkatkan ibadah dengan salat sunnah rawatib, salat tahajud, dan salat duha.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mendirikan salat malam di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ramadan adalah bulan Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 185:
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)”.
Usahakan membaca Al-Qur’an minimal satu juz per hari, serta memahami maknanya melalui tafsir.
Pada 10 hari pertama Ramadan yang penuh rahmat, perbanyaklah membaca:
Bersedekah di bulan Ramadan memiliki keutamaan besar. Dalam Hadits Arbain Nawawi, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kebaikan adalah sedekah”.
Sedekah bisa berupa makanan berbuka, bantuan kepada fakir miskin, atau donasi untuk masjid dan lembaga sosial.
Menahan lapar dan haus bukan satu-satunya esensi puasa. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan hausnya” (HR. Bukhari).
Oleh karena itu, jagalah lisan dari ghibah, fitnah, dan kata-kata yang menyakitkan.
Salat tarawih merupakan amalan sunnah yang hanya ada di bulan Ramadan. Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkannya dan mengajak umatnya untuk melaksanakannya dengan penuh keimanan.
Sahur adalah sunnah yang dianjurkan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Makan sahurlah, karena di dalamnya terdapat keberkahan” (HR. Bukhari & Muslim).
Ketika berbuka, awali dengan kurma dan air putih, serta berdoa: “Allahumma inni laka sumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthartu”.
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman, dan masyarakat. Manfaatkan waktu untuk memperbanyak silaturahmi, berdamai dengan sesama, dan memaafkan kesalahan orang lain.
Hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa antara lain:
10 hari pertama Ramadan adalah fase penuh rahmat yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Dengan menjalankan amalan-amalan ini, kita tidak hanya meraih keberkahan di dunia, tetapi juga mempersiapkan diri untuk meraih maghfirah (ampunan) di 10 hari kedua, dan pembebasan dari api neraka di 10 hari terakhir.
Semoga kita bisa mengoptimalkan Ramadan 2025 dengan ibadah yang lebih baik dan lebih khusyuk.***