SERAYUNEWS – Berikut amalan mulia di bulan Syaban yang bisa dikerjakan umat Islam. Memasuki Syaban maka semakin dekat dengan bulan suci Ramadhan.
Syaban juga merupakan bulan yang istimewa bagi muslim. Bulan Syaban menjadi waktu baik untuk mendekatkan diri kepada Allah serta memperkuat keimanan.
Salah satu yang istimewa adalah malam Nisfu Syaban pada 15 Syaban. Malam tersebut dinantikan karena memiliki keistimewaan. Kaum muslimin dapat meningkatkan amalan-amalan pada bulan yang baik ini.
Apa saja amalan bulan Syaban? Simak selengkapnya agar mendapatkan pahala serta berkah melimpah dari Allah SWT.
Umat Islam dianjurkan mengerjakan puasa Syaban. Puasa sunah ini memiliki keutamaan yang rugi jika dilewatkan. Syaban merupakan bulan di mana amalan baik diangkat kepada Allah SWT.
Oleh karenanya, sangat disarankan untuk menjalankan ibadah puasa pada bulan Syaban. Dalam riwayat Bukhari, Rasulullah Muhammad SAW bersabda,
“Sya’ban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Sya’ban) amal-amal hamba itu diangkat (diterima oleh Allah). Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Sya’ban dalam keadaan aku berpuasa.”
Berikut bacaan niat puasanya:
Nawaitu shauma ghadin’an ada’i sunnati Sya’bana lillahi ta’ala
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya’ban esok hari karena Allah SWT.”
Berikut bacaan doa yang diamalkan pada bulan Syaban:
Bagi seorang muslim yang ingin mengamalkan doa tersebut, berikut uraian doa bulan Syaban lengkap:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Allahumma baarik lanaa fii rajab wa sya’ban wa ballighna ramadhana.”
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”
Berikut bacaan doa dzikir yang bisa diamalkan:
Surat Al-Ikhlas tiga kali
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ٤
“Qul huwallâhu aḫad. Allâhush-shamad. Lam yalid wa lam yûlad. Wa lam yakul lahû kufuwan aḫad.
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya’.”
Surat An-Naas tiga kali
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِࣖ ٦
“Qul a’ûdzu birabbin-nâs. Malikin-nâs. Ilâhin-nâs. Min syarril-waswâsil-khannâs. Alladzî yuwaswisu fî shudûrin-nâs. Minal-jinnati wan-nâs.”
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia’.”
Berikutnya mengerjakan amalan mohon ampunan kepada Allah SWT terlebih pada malam Nisfu Syaban. Pada malam tersebut Allah SWT mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang bermusuhan.
“Allah SWT melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, lalu memberikan ampunan kepada seluruh makhluk-Nya kecuali kepada orang yang menyekutukan Allah atau orang yang bermusuhan.” (HR at-Thabrani dan Ibnu Hibban).
***