SERAYUNEWS – Anies menutup debat Pilpres pertama dengan selipan kata “Wakanda no more, Indonesia forever”
Sontak diksi ini kemudian menjadi viral.
Kata Wakanda menjadi negatif (peyoratif), padahal aslinya Wakanda seperti digambarkan dalam film Black Panther, sebagai negara yang kaya dan makmur. Di sana juga lahir banyak superhero hebat yang mampu menyelamatkan dunia.
Lantas kata ini pergunakan oleh para netizen sebagai kata pengganti Indonesia.
Tujuan menyebut Wakanda agar terhindar dari jeratan pasal UU ITE.
Jika ditelusuri, kata ini muncul pertama di tahun 2005. Bermula saat salah seorang influencer mengunggH cerita model papan atas Australia, Michelle Leslie. Model tersebut ditahan polisi Indonesia atas tuduhan kepemilikan Narkoba.
Dalam ceritanya, ia memakai istilah ‘polisi Wakanda’ untuk menyebut polisi Indonesia, Ia gunakan istilah itu karena geram dengan ulah polisi yang meminta ribuan dolar kepada Michelle Leslie untuk membebaskan sang model dari jeratan hukum.
Sejak saat itu, istilah Wakanda marak digunakan sebagai plesetan dari kata Indonesia sampai saat ini.
Jadj sangat jelas, makna kata Wakanda dalan ucapan Anies adalah soal kebebasan berbicara. Satu syarat terpenting dalam demokrasi.
Secara eksplisit Anies menegaskan dalam ucapannya, “ketika kita berbicara dengan masa depan, kebebasan berpendapat akan dijamin. Kami tidakh mengizinkan lagi situasi di mana orang takut. Maka dari itu, saya sampaikan, Wakanda No More, Indonesia Forever.”*** (O Gozali)