SERAYUNEWS – Kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI) terbaru dari China, DeepSeek, membuat pasar saham di Amerika Serikat (AS) dan Eropa bergejolak.
Saham perusahaan teknologi raksasa seperti Nvidia dan Microsoft mengalami penurunan signifikan setelah kehadiran inovasi ini.
DeepSeek dinilai sebagai pesaing kuat dalam industri AI global, yang semakin mendominasi sektor keuangan dan teknologi.
DeepSeek diperkenalkan sebagai model AI mutakhir yang mampu menyaingi teknologi dari perusahaan-perusahaan besar di Silicon Valley.
Kehadirannya tidak hanya mengejutkan industri teknologi, tetapi juga berdampak langsung pada pergerakan saham di bursa dunia.
Para investor mulai mempertimbangkan ulang strategi mereka dalam menghadapi persaingan AI yang semakin ketat.
DeepSeek adalah laboratorium riset AI dari perusahaan rintisan asal Hangzhou, China, yang didirikan pada tahun 2023 oleh Liang Wenfeng.
Sebelumnya, Liang dikenal sebagai tokoh di bidang teknologi keuangan dan merupakan pendiri perusahaan High-Flyer, yang awalnya berfokus pada analisis data berbasis AI.
Namun, pada tahun 2023, ia mengubah arah bisnisnya dan mulai mengembangkan DeepSeek sebagai model AI generatif yang lebih canggih.
Berbeda dengan AI lain yang lebih berfokus pada pemrosesan bahasa alami atau analisis data, DeepSeek dirancang untuk meniru pola pikir manusia dengan tingkat pemahaman yang lebih mendalam.
Menurut laporan Japan Times, DeepSeek meluncurkan model AI pertamanya pada 2023 dan kemudian memperkenalkan versi terbaru, DeepSeek R1, pada November 2024.
Model ini dikembangkan untuk mendukung berbagai aplikasi, termasuk chatbot dan sistem analisis keuangan.
DeepSeek menawarkan akses gratis dan open-source, memungkinkan pengguna di seluruh dunia untuk memanfaatkan teknologi ini. Berikut adalah panduan untuk menggunakan DeepSeek melalui aplikasi dan situs web:
Dengan teknologi yang semakin berkembang, DeepSeek berpotensi menjadi salah satu pesaing utama di dunia AI.
Keberadaannya telah mengubah dinamika persaingan global dan memberikan tantangan baru bagi raksasa teknologi Barat.
Seiring dengan kemajuan teknologi ini, dunia akan menyaksikan bagaimana AI dari China dapat bersaing dan berinovasi di pasar global.***