“Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat.
SERAYUNEWS – Salah satu tradisi yang masih begitu kental di tengah masyarakat saat bulan Safar adalah Rebo Wekasan. Apa itu Rebo Wekasan dalam Islam?
Rebo Wekasan merupakan sebutan pada Rabu terakhir bulan Safar dalam kalender Islam. Tradisi itu masih dilakukan masyarakat di berbagai daerah dengan tujuan untuk menolak bala atau kesialan.
Bulan Safar identik dengan anggapan sial atau kesialan. Pada bulan Safar, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan serta doa mohon perlindungan Allah SWT.
Masyarakat lokal merasa perlu ada ritual khusus untuk mohon perlindungan Allah SWT dan tolak bala. Dengan melaksanakan ritual tradisi Rebo Wekasan dianggap bisa menolak bala atau bencana di daerah masing-masing.
Sementara itu, mengutip dari buku Kitab Doa-Doa Tolak Bala susunan Siti Nur Aidah, disampaikan bahwa bulan Safar identik dengan cuaca pancaroba yang mana kurang baik. Untuk itu, masyarakat mengadakan tradisi Rebo Wekasan yang dianggap dapat menolak bala atau bencana yang ada di daerah mereka.
Tradisi Rebo Wekasan dalam Islam tidak disebutkan dengan jelas. Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriah. Mengenai Safar disebut bulan sial itu hanyalah anggapan dari ulama dan masyarakat terdahulu.
Rasulullah dengan tegas juga melarang umatnya menganggap bulan-bulan tertentu adalah bulan sial. Oleh karenanya, tradisi Rebu Wekasan tidak disebutkan secara jelas dalam Islam. Dalam sebuah hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Nabi SAW bersabda:
“Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Safar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam Islam, Rebo Wekasan pada Rabu terakhir Safar ini menjadi sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Misalnya, mengerjakan sholat sunah, membaca doa tolak bala dan mohon perlindungan Allah.
Rebo Wekasan 2024 jatuh pada Rabu, 4 September 2024. Umat Islam dapat memanjatkan doa tolak bala khususnya mohon perlindungan pada Rebo Wekasan.
Berikut ini bacaan doanya:
اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ
Allahummaftah lana abwabal khair, wa abwabal barakah, wa abwaban ni‘mah, wa abwabar rizqi, wa abwabal quwwah, wa abwabas shihhah, wa abwabas salamah, wa abwabal ‘afiyah, wa abwabal jannah. Allahumma ‘afina min kulli bala’id dunya wa ‘adzabil akhirah, washrif ‘anna bi haqqil Qur’anil ‘azhim wa nabiyyikal karim syarrad dunya wa ‘adzabal akhirah. Ghafarallahu lana wa lahum bi rahmatika ya arhamar rahimin. Subhana rabbika rabbil ‘izzati ‘an ma yashifun, wa salamun ‘alal mursalin, walhamdulillahi rabbil ‘alamin
Artinya:
“Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat.
Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Al-Qur’an yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai Zat yang maha pengasih.
Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”