SERAYUNEWS – Apa itu rip current yang menyebabkan beberapa siswa SMP N 7 Mojokerto tenggelam? Pada 28 Januari 2025, belasan siswa dari SMPN 7 Mojokerto mengalami kecelakaan di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta.
Mereka terseret oleh rip current yang kuat, mengakibatkan empat siswa meninggal dunia. Beberapa siswa sempat terseret dan berhasil diselamatkan.
Insiden ini terjadi karena para siswa berenang di area yang memiliki rip current tanpa menyadari bahaya yang mengintai. Kurangnya pengetahuan tentang ciri-ciri dan bahaya rip current menjadi faktor utama dalam kecelakaan ini.
Rip current adalah arus kuat yang bergerak menjauh dari pantai menuju laut lepas. Arus ini terbentuk ketika gelombang yang datang ke pantai membawa air dalam jumlah besar, dan air tersebut harus kembali ke laut.
Proses ini menciptakan saluran sempit dengan arus yang kuat dan cepat. Kuatnya arus itu, current dapat menyapu perenang terkuat sekalipun ke laut.
Apalagi jika bukan seorang perenang, tentu sangat berbahaya. Ketika tidak menyadari lokasi ini, maka bisa terseret dan tenggelam.
Rip current dapat terjadi di berbagai jenis pantai, terutama yang memiliki kontur dasar laut yang mendukung pembentukan arus balik ini.
Tidak ada waktu pasti kapan kemunculan rip current, sebab bisa terjadi sewaktu-waktu, selama ada angin besar yang bisa membangkitkan ombak.
Salah satunya ada di Pantai Drini, Gunungkidul. Pantai Drini memiliki dua spot wisata. Salah satu bagiannya memang digunakan untuk kapal-kapal nelayan.
Berikut ini ciri-ciri rip current yang perlu dipahami oleh masyarakat terutama jika mau bermain air di pantai:
Rip current adalah arus kuat yang mengalir menjauh dari pantai menuju laut lepas.
Meskipun tampak tidak berbahaya bagi yang tidak mengetahuinya, rip current merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan dan tenggelamnya wisatawan di pantai.
1. Menyeret Korban ke Laut
Rip current bisa menarik perenang dari tepi pantai ke laut dalam dengan kecepatan tinggi, bahkan hingga 2 meter per detik. Kecepatan ini lebih cepat dibanding perenang profesional sekalipun, sehingga sulit bagi siapa pun untuk melawan arus dengan berenang ke arah pantai.
2. Menyebabkan Kepanikan
Banyak orang yang terjebak rip current panik dan berusaha berenang langsung ke pantai. Padahal, melawan arus justru akan menguras tenaga dengan cepat, menyebabkan kelelahan dan meningkatkan risiko tenggelam.
3. Tidak Selalu Terlihat Jelas
Rip current seringkali tidak memiliki tanda-tanda mencolok. Permukaannya bisa terlihat lebih tenang dibanding ombak di sekitarnya, membuat banyak orang mengira area tersebut aman untuk berenang.
4. Meningkatkan Risiko Tenggelam
Orang yang tidak bisa berenang dengan baik atau tidak memahami cara keluar dari rip current lebih rentan tenggelam. Bahkan perenang yang mahir pun bisa mengalami kelelahan dan kehilangan kendali jika tidak mengetahui teknik yang benar untuk menyelamatkan diri.
5. Sulit Ditolong Jika Tidak Ada Penjaga Pantai
Pantai yang tidak memiliki penjaga atau lifeguard lebih berbahaya, karena jika seseorang terseret rip current, tidak ada yang siap memberikan pertolongan segera.
Rip current adalah fenomena alam yang berbahaya dan seringkali tidak disadari oleh pengunjung pantai.
Edukasi dan kewaspadaan adalah kunci untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan. Selalu waspada dan jangan pernah meremehkan kekuatan laut saat beraktivitas di pantai.
Peristiwa laka laut yang dialami oleh siswa SMP N 7 Mojokerto di Pantai Drini menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar selalu berhati-hati, waspada, dan mengikuti aturan.
***