SERAYUNEWS – Apakah Indonesia sudah memasuki musim hujan? Lini masa media sosial X belakangan ini diramaikan dengan perbincangan seputar datangnya musim penghujan di Indonesia.
Banyak warganet membagikan pengalaman hujan di daerah masing-masing, lengkap dengan saran untuk selalu sedia jas hujan atau payung saat beraktivitas.
Bahkan, ada yang mengaitkan fenomena ini dengan pergerakan semu Matahari yang mulai melintas di atas wilayah Indonesia pada September.
Namun, apakah benar Indonesia sudah sepenuhnya memasuki musim penghujan? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan resmi terkait hal ini.
Menurut Supari, Kepala Pusat Analisis Variabilitas Iklim BMKG, musim hujan di Indonesia umumnya terjadi setelah gerak semu Matahari melewati garis ekuator pada fase kedua, yaitu pada bulan September.
Kondisi ini memicu terbentuknya pusat tekanan tinggi di belahan Bumi utara, yang kemudian mendorong aliran massa udara dari Asia menuju selatan.
Pergerakan inilah yang dikenal sebagai angin monsun Asia, salah satu faktor utama penyebab musim penghujan.
Namun, Supari menegaskan bahwa monsun bukan satu-satunya penentu. Anomali iklim juga memengaruhi cepat atau lambatnya musim hujan di berbagai daerah.
Tahun 2025, misalnya, sejumlah wilayah mengalami musim hujan lebih awal dibanding kalender astronomi. Beberapa daerah yang biasanya diguyur hujan mulai September, tahun ini sudah mengalaminya sejak Agustus.
BMKG menekankan bahwa Indonesia tidak mengalami musim hujan secara serentak. Awal musim di setiap daerah sangat bergantung pada kondisi iklim dan atmosfer regional.
Berdasarkan analisis Zona Musim (ZOM), beberapa wilayah sudah lebih dulu memasuki musim penghujan, sementara lainnya baru akan menyusul dalam beberapa bulan ke depan.
Daerah yang teridentifikasi telah masuk musim hujan antara lain Sumatera bagian utara dan tengah, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, serta Papua Barat Daya bagian utara.
Sementara itu, pada September 2025, diperkirakan ada 79 ZOM atau sekitar 11,3 persen wilayah Indonesia yang mulai diguyur hujan secara rutin.
Wilayah tersebut mencakup sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian utara, Jambi barat, Bengkulu utara, Bangka Belitung bagian selatan, Sumatera Selatan, sebagian kecil Jawa, Kalimantan Selatan, sebagian Papua, hingga Papua Selatan.
BMKG juga memetakan wilayah lain yang diperkirakan akan memasuki musim hujan pada Oktober 2025, yakni sebanyak 149 ZOM atau 21,3 persen dari total wilayah Indonesia.
Daerah tersebut meliputi sebagian Lampung, hampir seluruh Pulau Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, Sulawesi bagian selatan, Papua timur, serta Papua Pegunungan.
Kemudian pada November 2025, sekitar 105 ZOM (15 persen wilayah Indonesia) diperkirakan menyusul.
Wilayah yang termasuk di antaranya adalah sebagian besar Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi tengah dan tenggara, sebagian Maluku, Papua Barat, serta Papua bagian utara.
Pentingnya Antisipasi Masyarakat
BMKG mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca harian, terutama di wilayah yang rawan hujan deras, angin kencang, maupun potensi banjir.
Dengan memahami bahwa musim hujan tidak datang bersamaan di seluruh Indonesia, masyarakat diharapkan dapat lebih siap dalam melakukan langkah antisipasi, baik di sektor pertanian, transportasi, maupun aktivitas sehari-hari.
Dengan demikian, meski sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan sejak Agustus, ada pula daerah lain yang baru akan mengalaminya pada Oktober hingga November 2025.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi iklim di Indonesia sangat dinamis dan perlu diantisipasi dengan baik.
Demikian informasi tentang masuknya musim hujan di Indonesia.***