
Banjir dan longsor masih jadi ancaman nyata ditengah pandemi di Kabupaten Purbalingga. Pasalnya, Januari ini diprediksikan masih akan berlangsung musim hujan. Padahal, jika melihat topografinya, sejumlah wilayah di Purbalingga rawan akan bencana.
Purbalingga, Serayunews.com
Seperti hujan yang turun sejak siang, pada Senin (11/01/2021). Sampai malam hari, hujan belum juga reda. Sejumlah sungai pun meluap dan akhirnya merendam jalan dan pemukiman. Diantaranya terjadi di wilayah Kecamatan Karangmoncol.
Dian (27) warga Karangsari, Karangmoncol mengatakan, longsor terjadi sekitar Pukul 16.00 wib. Peristiwa itu terjadi dengan cepat, saat hujan masih mengguyur wilayah setempat. Tebing kebun warga, tumpah menutup ruas Jalan Karanganyar – Karangmoncol, tepatnya di Desa Karangsari RT 01/04.
“Sekitar jam empat sore, tiba-tiba longsor dari kebun warga yang tepat dipinggir jalan raya ruas Karangayar-Karangmoncol, tepatnya di Mbawang masuk desa Karangsari,” katanya.
Akibatnya, akses lalu lintas sempat lumpuh, karena material longsor menutup jalan. Namun, sore itu juga, bersama anggot Polsek, Koramil, relawan, BPBD, dan warga bergerak membersihkan material longsor. Menggunakan alat seadanya, sekitar 2 jam jalan kembali terbuka.
“Sekarang sudah bisa dilalui lagi. Sore kemarin langsung dibersihkan, dengan alat seadanya,” kata Sekretaris Kecematan Sapto Suhardiyo, Selasa (12/01/2021).
Di lokasi lain, masih di wilayah Karangmoncol, aliran Sungai Wongso meluap. Air menggenang sampai ke Dusun Sangklputung. Ketinggian air di jalan mencapai hampir 50 cm. “Air menggenangi jalan raya setinggi lutut orang dewasa. Oleh karena itu, kita alihkan arus lalu lintas ke jalan alternatif hingga menunggu air surut,” kata Kapolsek Karangmoncol Iptu I Made Nergo.
Kapolsek mengimbau kepada masyarakat untuk waspada potensi bencana alam khususnya bagi warga di daerah rawan. Karena saat ini merupakan puncak musim penghujan yang berpotensi menimbulkan bencana alam.

Terpisah, Relawan Purbalingga Peduli, Bagus menyampaikan banjir juga melanda Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang. Sekitar pukul 21.00 wib, aliran Sungai Ranu dan Sungai Lebak meluap. Sampai pukul 22.00 wib banjir hampir memcapai lutut orang dewasa.
“Diantaranta yaitu di pertigaan Desa Cilapar, dekat masjid. Awalnya semata kaki, tapi terus naik lima sampai sepuluh centimeter,” kata Bagus.
Seperti kejadian sebelumnya, ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, maka sejumlah wilayah akan terendam banjir. Sedangkan dibeberapa lokasi, kerap terjadi longsor. Untuk itu, menghadapi kondisi seperti ini masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.