Untuk itu, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Alam PMI Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi jika hujan terus menerus turun.
“Jangan terlalu lelap jika tidur, kenali tanda tanda alam dan selalu waspada terlebih jika hujan terjadi dengan intensitas tinggi dan durasi lebih dari tiga jam,” katanya.
Meski para warga sudah tinggal di pengungsian, PMI tetap menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan serta mentaati protokol kesehatan. Selain itu relawan yang bertugas di lapangan juga harus memberi contoh serta corong tentang penerapan 3 M, terlebih saat ini masih terjadi pandemi wabah Covid 19.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut, PMI Banjarnegara telah mendistribusikan sedikitnya 330 Masker untuk seluruh pengungsi di Kalitlaga,” katanya.
Dikatakan, saat ini jumlah warga terdampak bencana alam tanah gerak di Kalitlaga sebanyak 107 KK dengan 303 jiwa. Dari jumlah tersebut terdapat 25 Balita, 4 ibu hamil dan 16 lansia. Saat ini Relawan PMI Banjarnegara fokus pada assesment lanjutan dampak bencana.
Petugas Assesment PMI Banjarnegara Ilham Febby mengatakan assesment dampak bencana ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi dengan menggunakan perhitungan DALA (Damage and Lose Asessment).
“Di dukuh Karangluh RT 4 dan RT 2 RW 1 terdapat 12 rumah rusak berat, 5 Rumah Rusak Sedang, 3 Rumah Rusak Ringan serta 7 Rumah Terancam, sedangkan si dusun Jambean RT 3 RW 1 terdapat 4 Rumah Rusak Sedang,” ujarnya.
Saat ini kondisi pengungsi pada umumnya terlihat baik dan sehat hanya memerlukan dukungan psikososial mengingat mereka sudah 4 hari tinggal di pengungsian. Sementara kebutuhan lauk pauk, minyak, bumbu dapur, air mineral dan gas menjadi kebutuhan yang mendesak untuk saat ini.