Lumpur menutup jalan raya Karangpucung-Majenang. Sehingga mobil L 300 dengan nomor polisi R 1724 JT tersebut masuk ke dalam sungai Citando. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Camat Karangpucung Martono mengatakan jika hujan lebat yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB sampai pukul 18.30 WIB, mengakibatkan banjir lumpur di dua titik. Yakni, ruas jalan Raya Bandung-Yogyakarta, dan ruas Jalan Karangpucung-Majenang di KM2.
Derasnya hujan, menyebabkan drainase tidak bisa menampung aliran air, sehingga lumpur yang terbawa air meluap sampai menutu ke jalan.
“Banjir lumpur ini disebakan karena sistem drainase yang tidak baik, akibatnya jalan mencaji macet, dan ada satu unit mobil L300 dengan dua orang penumpang terperosok ke sungai,” katanya, Rabu (18/12).
Forkopimcam, bersama dengan aparat desa, BPBD dan juga masyarakat pun turun ke lokasi kejadian untuk menyingkirkan lumpur dengan ketebalan mencapai 30 cm, dengan panjang 60 meter.
Selain itu, mengantisipasi adanya kejadian serupa, petugas juga mengatur jalannya lalu lintas. Agar masyarakat lebih berhati-hati saat melintasi ruas jalan tersebut.
Atas kejadian tersebut, Martono juga akan mengusulkan kepada BPT Bina Marga Provinsi Jawa Tengah agar segera menormalisasi sistem drainase. Sehingga kejadian serupa tidak lagi berulang.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati dalam beraktivitas,” ujarnya.
Berdasarkan laporan, hujan deras yang terjadi Selasa di wilayah barat Cilacap juga mengakibatkan longsor di Grumbul Karangblimbing Desa Bengbulang Karangpucung. Material longsoran setebal 50 cm menutup jalan sepanjang 50 meter.
Tidak hanya itu, tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Cimanggu. Bagian belakang rumah warga pun mengalami dampak.
Petugas BPBD telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian dan memberikan bantuan bahan bangunan ringan, serta logistik untuk kerjabakti warga.