SERAYUNEWS – PT Bank Jateng mencetak laba mencapai Rp1,5 triliun per September 2023. Raihan terebut berpotensi bertambah hingga akhir tahun nanti.
“Dengan laba usaha tersebut, maka setoran deviden Bank Jateng kepada pemda pada tahun 2024 bisa mencapai Rp1,1 triliun,” kata Plt Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro disela peresmian Gedung Bank Jateng Cabang Pekalongan di Kota Pekalongan, Rabu, 18 Oktober 2023.
Dikatakan dia, Bank Jateng saat ini tumbuh semakin kontributif terhadap perekonomian Jateng. Penyaluran kredit Bank Jateng hingga September 2023 mencapai Rp59,79 triliun. Tumbuh 9,35% lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit perbankan Jateng sebesar sekitar 7%.
Irianto mengatakan, pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat maupun pemerintah daerah. Salah satu layanan yang bisa dinikmati adalah layanan berbasis digital. Contoh layanan untuk pemda adalah disediakannya cash management system. Sedangkan contoh layanan untuk masyarakat adalah tersedianya layanan mobile banking, QRIS dan pinjaman ready cash.
Saat ini Bank Jateng sudah memiliki 134 unit pelayanan mikro di tingkat kecamatan. Keberadaan unit pelayanan mikro ini untuk semakin mendekatkan masyarakat mendapat layanan Bank Jateng.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Nana Sudjana berkesempatan meresmikan penggunaan gedung baru tersebut. Ia berharap kinerja Bank Jateng semakin baik. “Ke depan kita harapkan Bank Jateng akan semakin berkembang dan besar, dan tentu saya harap kinerjanya juga semakin baik, khususnya dalam memberikan layanan kepada nasabah ataupun masyarakat Jateng,” ujar dia.
Dikatakan Nana, berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan Bank Jateng sudah baik. Salah satu contohnya adalah pelatihan pelaku UKM yang bekerja sama dengan Jerman. Selain itu, penyaluran KUR dan pemberian bantuan minyak goreng bagi masyarakat.
Ia mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Bank Jateng, selain peresmian Gedung juga ada kegiatan lain seperti pemberian sembako, pemberian KUR, pelatihan usaha, mengelola modal yang betul. “Itu sangat-sangat baik. Ke depan mungkin bisa dikembangkan,” tutur Nana.