Purbalingga, serayunews.com
Kepala bidang pelatihan dan penempatan, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga, Hasan Nurudin, membenarkan hal tersebut. Setelah Lebaran, pemohon kartu kuning meningkat .
“Dari data Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga dari tanggal 2-24 Mei 2022 tercatat sebanyak 2.103 pencari kerja,” katanya.
Menurut Hasan, kenaikan ini disebabkan karena banyak lowongan kerja di Purbalingga, baik perusahaan yang baru maupun yang lama. Sebagaimana diketahui perusahaan Victoria yang bertempat di Desa Bajong Kecamatan Bukateja saja, saat ini membutuhkan sekitar 20.000 tenaga kerja.
“Saat ini PT Victoria baru menampung sekitar 3.000 orang, sehingga masih kekurangan tenaga kerja sekitar 17.000. Untuk itu kami mendorong masyarakat Purbalingga dan kabupaten sekitar yang cukup umur untuk bisa mendaftar di sana,” ujarnya.
Masyarakat pemohon kartu kuning saat ini bisa dilakukan pengisian secara online dan mandiri. Setelah dilakukan pengisian pencari kerja, bisa langsung ke kantor Disnaker Purbalingga untuk dicetak dengan membawa fotocopy KTP dan ijazah terakhir.
“Pengurusan kartu kuning, gratis tidak dipungut biaya. Setelah dicocokkan antara KTP dan Ijazah dengan pengisian dan benar, maka hanya kurang lebih 5 menit kartu kuning sudah jadi,” katanya.
Hasan menambahkan, Dinaker bekerja sama dengan Alfamart dan Indomaret dalam seleksi tenaga kerjanya. Semua seleksi dilakukan oleh HRD dari kedua toko modern tersebut. Dinaker hanya memfasilitasi tempat dan diumumkan di media sosial Dinaker baik IG, FB dan Twitter.
“Pencari kerja juga bisa memanfaatkan aplikasi E-Makaryo, yakni aplikasi yang dibuat oleh Dinaker Provinsi Jawa Tengah. Ada 116 pencari kerja di Alfamart dan kemarin diseleksi hanya 96 yang bisa diterima,” ujarnya.
Selain fasilitator ketenagakerjaan, di bidangnya juga memberikan beberapa pelatihan di workshop. Antara lain, tata boga, desain grafis, menjahit, otomotif, refrigator, operator komputer, dan tata rias.
“Selain itu juga kami memfasilitasi masyarakat yang mau bertransmigrasi yang bekerja sama dengan dinas provinsi. Tahun ini ada 2 Kepala Keluarga (KK) di Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Konawe. Sebelum berangkat suaminya diberikan pelatihan di Balai Diklat Jogja dan Ibunya di Diklat Klampok, ” kata dia.